Insitekaltim,Samarinda – Setelah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) beberapa waktu lalu, Komisi IV DPRD Samarinda menghadirkan Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda untuk merespons isu tersebut.
Aksi demo yang dilakukan sejumlah mahasiswa ini untuk menyuarakan keprihatinan mereka atas kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang menyengsarakan warga di Kota Samarinda.
Merespons hal ini, Kepala Dinsos Samarinda Isfihani menjelaskan bahwa pihaknya bersama mitra dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya telah meluncurkan berbagai upaya untuk mengentaskan masalah itu jauh sebelum adanya aksi demo.
Untuk memperjelas, Isfihani mengungkapkan salah satu tindakan yang dilakukan guna menanggulangi masalah tersebut, yakni pemberian bantuan sembako bagi keluarga terdampak kemiskinan ekstrem dalam periode 10 bulan.
“Dimaksimalkan ada 1.400 sembako yang kami sediakan dalam tahun ini selama 10 bulan dan ini salah satu (langkah) dari Dinas Sosial memberikan bansos,” jelasnya di Gedung DPRD Samarinda Lantai IV, Senin (18/3/2024).
Menjawab beberapa hal yang sudah digencarkan OPD lain, ia menyampaikan terdapat pelatihan keterampilan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dan pelatihan lainnya oleh Dinas Koperasi dan UKM Samarinda.
“Ada beberapa langkah juga dari beberapa OPD dengan meringankan beban pengeluaran mereka, seperti meningkatkan keterampilan mereka, beberapa OPD seperti koperasi, Disnaker, itu menyediakan pelatihan,” ungkapnya.
Isfihani berharap agar upaya yang sedang dilakukan pemerintah mendapat dukungan dari masyarakat. Memang memerlukan waktu, bukan berarti mustahil. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pihak untuk saling bergotong royong menuntaskan permasalahan kemiskinan ekstrem di Samarinda.