
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah fokus melakukan perbaikan jalan di Kecamatan Batu Ampar dan Muara Bengkal.
Kondisi jalan sepanjang Desa Mawai menuju Simpang Libas di Kecamatan Batu Ampar dinilai cukup memprihatinkan. Hal itu karena kondisi hujan, yang turun terus menerus beberapa waktu lalu. Selain itu, kendaraan yang bermuatan lebih juga sering melintas.
“Jalan Mawai – Simpang Libas sudah pernah ada pengerasan jalan. Sehingga yang saat ini sedang dibenahi adalah jalan dengan lubang-lubang besar akibat lalu lalang kendaraan bermuatan,” ujar Plt. Kepada Dinas PU, Witono saat diwawancarai oleh Insitekaltim.com di Kantor Dinas PU, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Rabu (28/4/2021).
Jalan sepanjang kurang lebih 20 kilometer tersebut merupakan jalan poros penghubung Desa Mawai dengan Kota Sangatta dan Kecamatan Muara Bengkal. Selain itu Dinas PU juga akan memperbaiki jalan dari Desa Mawai sampai Jalan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sepanjang 5 kilometer.
“Saat ini telah mencapai 80 persen pengerjaan, kami targetkan minggu ini selesai untuk jalan penghubung Desa Mawai dan Simpang Libas kemudian akan kami lanjut perbaikan di Jalan TMMD sepanjang 5 kilometer,” jelas Witono.
Witono juga menyebutkan bahwa jalan penghubung Desa Mulupan dan Senambah di Kecamatan Muara Bengkal juga akan diperbaiki. Jalan sepanjang 28 kilometer ini akan diperbaiki dengan bantuan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di sana.
“Rencananya PT Nala Palma Cadudasa yang akan turut membantu dalam perbaikan jalan di Kecamatan Muara Bengkal karena perusahaan tersebut berlokasi di pinggir jalan Desa Mulupan – Senambah,” ucap Witono.
Pasalnya jalan penghubung kedua desa tersebut sempat putus lantaran hujan dan material yang digunakan masih berupa tanah. Sehingga sangat sensitif saat kondisi hujan.
“Untuk itu kami meminta perusahan tersebut turut berkontribusi dalam perbaikan jalan itu. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan PT Nala Palma Cadudasa,” pungkas Witono.