
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Dinas Pertanian di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) meminta penyaluran bantuan untuk menunjang kemajuan sektor peternakan.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kutim, Ajuansyah mengatakan, jika hal itu terlaksana, sektor pertanian dan peternakan akan saling menguntungkan.
Misalnya pemanfaatan pupuk organik dari kotoran ternak, yang akan menunjang kualitas pertanian yang ada di Kutim.
“Jika pemkab memberikan bantuan ternak, maka kedepannya kami bisa memanfaatkan pupuk organik dari kotoran hewan ternak,” ujar Ajuansyah saat ditemui oleh Insitekaltim.com di ruangannya, Kantor Dinas Pertanian Kutim, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (4/5/2021)
Pasalnya pasokan pupuk untuk sektor pertanian di wilayah Kutim masih dinilai kurang. Sehingga menjadi salah satu penyebab terhambatnya perputaran ekonomi di sektor pertanian.
Ajuansyah mengakui selama ini pihaknya mendapat pasokan pupuk pertanian dari PT. Pupuk Kaltim, Kota Bontang dan PT Petrokimia Gresik, Kota Surabaya.
“Ketersediaan pupuk organik ini akan memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk. Selain itu juga dapat menghemat biaya pengeluaran dalam perawatan tanaman pertaniannya,” jelas Ajuansyah.
Adapun bantuan yang diminta kepada pemerintah diantaranya pembangunan kandang dan hewan ternak seperti kambing, sapi, ayam dan lain sebagainya.
Ajuansyah menjelaskan keuntungan penggunaan pupuk organik tersebut, salah satunya dapat meningkatkan hasil pertanian di Kutim.
“Masa pupuk di dalam tanah juga lebih lama dibanding yang pupuk kimia. Pupuk kimia akan mudah larut dengan air sehingga hanya bertahan selama hitungan hari. Berbeda dengan pupuk organik yang menggunakan proses penguraian sehingga dapat bertahan lebih lama,” pungkas Ajuansyah.
Untuk itu, ia berharap terobosan seperti ini harus mendapat dukungan dari pemerintah agar kebutuhan petani dalam merawat tanamannya terjamin serta hasilnya juga lebih berkualitas.