
Insitekaltim,Balikpapan – Pemprov Kaltim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor telah berhasil membuat Data Desa Presisi (DDP) untuk 40 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan, setelah DDP 40 desa dan kelurahan di Kabupaten PPU, selanjutnya DDP akan dilanjutkan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 79 desa.
“Kita bersyukur 40 desa dan kelurahan di Kabupaten PPU sudah selesai data desa presisinya. Bulan depan kita mulai di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 79 desa. Pelan-pelanlah, kan saya juga bukan Superman dan saya bukan Bandung Bondowoso, semua sekali bisa selesai,” tegas Akmal Malik usai membuka acara Monitoring, Evaluasi dan Pra-Laporan Data Desa dan Kelurahan Presisi di Kabupaten Penajam Paser Utara antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim dan Institut Pertanian Bogor University di Ruang Mahakam IV Hotel Royal Suite Balikpapan, Senin (29/1/2024).
Pokoknya, lanjut Akmal Malik dimulai dulu sehingga ini akan menjadi benchmarking akan menjadi percontohan betapa pentingnya semua memiliki data yang sama, data desa, kecamatan, kabupaten provinsi dan pusat juga harus sama.
“Sehingga tidak ada perbedaan. Seperti tadi telah dipaparkan DDP di PPU persepsi antara data kemiskinan versi Bank Dunia, versinya BPS, versinya undang-undangnya fakir miskin tinggi sekali disparitasnya,” beber Akmal.
Akmal menyebut masih terdapat banyak perbedaan data. Misal data Bank Dunia penduduk miskin 60 persen dan data BPS 36 persen.
“Tidak akan bisa kita menerjemahkan kemiskinan itu ketika ada perbedaan parameter yang digunakan oleh Bank Dunia dan BPS,” jelas Akmal.
Dia optimis pembuatan Data Desa Presisi di Kaltim bisa dirampungkan tahun ini.
“Namanya harapan bisa selesai semua, tetapi juga tergantung anggarannya,” kata Akmal.