
Insitekaltim,Sangatta – Inflasi Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berada di 4,3 persen saat ini. Angka ini menunjukkan inflasi Kutim masih cukup tinggi meski mengalami penurunan dari 5 persen di Februari 2023 lalu.
Anggota Komisi B DPRD Kutim Alfian Aswad meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim memikirkan langkah strategis lewat perencanaan yang matang dalam menekan laju inflasi di Kutim.
“Pemerintah harus punya perencanaan yang disusun untuk menekan laju inflasi,” ujarnya belum lama ini.
Pemkab Kutim harus bisa mengeluarkan ide atau terobosan baru, selain mengadakan pasar pangan murah atau sejenisnya untuk mengantisipasi goyangnya ekonomi daerah dan masyarakat.
“Pasar pangan murah juga harus dilakukan secara masif ke setiap daerah. Selain itu harus ada upaya lain agar ekonomi masyarakat dan daerah tidak goyang karena inflasi,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan kenaikan harga bahan pokok makanan tidak akan terhindar dari tahun ke tahun, sebab peningkatannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
“Contoh harga kebutuhan pokok dulu dan sekarang cukup timpang. Jadi kita pun tidak bisa menghindar jika ke depan harga kebutuhan pokok meningkat,” jelasnya.
Maka dari itu, masyarakat dengan dibantu pemerintah harus bisa meningkatkan kualitas ekonomi masing-masing lewat peningkatan skill dan sebagainya.
“Ekonomi dan harga barang tidak mungkin stagnan setiap tahun bakal selalu ada peningkatan. Pemerintah harus memikirkan cara agar masyarakat bisa menyesuaikan diri terhadap harga yang terus meningkat,” tandasnya.