
Reporter: Iren – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Antrean panjang kerap terjadi di sejumlah SPBU Kota Bontang yang terjadi belakangan ini. Hal tersebut menjadi sorotan Komisi III DPRD Kota Bontang.
Parkiran truk mengular panjang dan memakan badan jalan itu cukup meresahkan masyarakat hingga merusak tatanan kota.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina meminta penjelasan dari keempat SPBU di Kota Bontang terkait distribusi bahan bakar minyak (BBM) saat rapat dengan pendapatan (RDP) terkait Kelangkaan BBM di Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (22/3/2022).
Amir Tosina mengatakan, dari penjelasan pihak SPBU tidak terjadi kelangkaan BBM di Kota Bontang. Stok BBM yang didistribusikan oleh Pertamina sudah mencukupi kebutuhan masyarakat. Hanya saja, kata dia, berdasarkan informasi yang didapati, bahwa yang mengantre didominasi oleh truk-truk dari luar daerah.
“Kebanyakan kendaraan dari Kutai Timur,” ujarnya.
Untuk mengatasi semrawut antrean BBM, dirinya mengusulkan untuk menggunakan kartu kendali BBM bagi para pembeli solar, sehingga dapat mengutamakan pelayanan bagi masyarakat Kota Bontang.
“Kita utamakan dulu masyarakat Bontang, sementara dari luar daerah boleh saja tapi ada batasannya, sebab pendistribusian sesuai peruntukannya,” ujarnya.
Namun penggunaan kartu kendali BBM merupakan kewenangan dari PT Pertamina. Oleh sebab itu dirinya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera melakukan konsultasi serta koordinasi dengan pihak terkait.
“Masalah antrean panjang merupakan persoalan tahunan, karena itu kita dorong Pemkot secepatnya melakukan konsultasi dengan pihak Pertamina,” tegasnya.
Di sisi lain upaya penggunaan kartu kendali BBM bukan juga dapat mencegah oknum tak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan (pengetap).