Insitekaltim, Samarinda – Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dilakukan pada 27 November tahun 2024 lalu telah terlewati. Masyarakat di seluruh daerah telah bersama-sama memilih para calon kepala daerah.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda Firman Hidayat mengungkapkan pilkada kali ini berhasil meraup partisipasi masyarakat di pemilihan gubernur (pilgub), partisipasi pemilih tercatat mencapai 59,9 persen, sementara pemilihan wali kota (pilwali) berada di angka 57,8 persen.
“Tahun sebelumnya, tingkat partisipasi hanya 51,7 persen. Ini berarti ada kenaikan sekitar 8 persen, yang cukup menggembirakan meski masih bisa ditingkatkan,” ujar Firman, Rabu (11/12/2024).
Tidak hanya angka partisipasi pemilih yang menarik perhatian. Angka golongan putih (golput) juga menyorot perhatian masyarakat. Disebutkan Firman, di Samarinda angka golput tergolong tinggi hingga 41,2 persen.
“Di Samarinda ada 41,2 persen yang tidak hadir ke TPS kalau berdasarkan target nasional jauh dari rata-rata,” ungkapnya.
Kendati demikian, partisipasi pemilih dalam pilkada sebelum di tahun 2020 terjadi peningkatan hingga 8 persen, yang sebelumnya hanya 51,8 persen. Melihat ini, Firman mengaku cukup bangga akan hasil tersebut.
Peningkatan ini terbilang tidak begitu besar. Segala usaha dan upaya telah dilakukan. Firman menyampaikan pihaknya bersama pemerintah daerah telah maksimal melakukan sosialisasi. Partai-partai politik juga menerjunkan banyak kader untuk mengajak masyarakat memilih.
“Status pemilih itu adalah hak, bukan kewajiban dan kami hanya memantik dan memfasilitasi. Artinya kami sudah maksimal secara sosialisasi,” kata Firman.
Selain itu, para pemilih asal Samarinda tidak semua berada di tempat. Ada yang harus bepergian ke luar daerah dan tentu akan berpengaruh terhadap nilai capaian partisipasi Pilwali.
“Kalau di luar daerah masih di Kalimantan Timur ya bisa dapat satu surat suara saja,” tutupnya.