Insitekaltim, Samarinda – Suasana Cafe Bagios Samarinda berubah menjadi arena diskusi panas saat Andi Harun, calon wali kota Samarinda, dengan lugas menyampaikan visi besarnya dalam acara Tantang Pemimpin, Tanya Pemuda Andi Harun (TPTPAH), Minggu (29/9/2024) malam.
Menggunakan konsep kursi panas, dalam diskusi yang digelar oleh komunitas pemuda Maju Bareng Samarinda itu Andi Harun menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam dari audiens yang tidak hanya berasal dari Samarinda, tetapi juga dari luar Kalimantan Timur.
Malam itu, Andi mengungkapkan tiga arah utama yang akan membentuk masa depan Samarinda—sebuah visi yang penuh energi, inovasi dan harapan bagi kota ini.
Dihadiri banyak mahasiswa, diskusi ini berlangsung dinamis dan penuh antusiasme. Setiap kali Andi Harun menjawab pertanyaan dengan lugas, audiens bertepuk tangan dan bersorak, menciptakan suasana semarak yang memacu semangat diskusi. Format diskusi ini memberikan kesempatan bagi audiens untuk bertanya langsung, menjadikan diskusi lebih interaktif dan menarik.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun memaparkan visinya tentang arah Samarinda di masa depan yang terfokus pada tiga aspek utama yakni Being Innovative, Being Agility dan Being Resilience.
“Satu Being Innovative, kota ini harus selalu berinovasi. Apapun, dalam semua sektor, inovasi menjadi faktor paling penting dan esensial dalam menentukan kemajuan kota,” kata Andi Harun.
Dalam hal ini, audiens bisa melihat betapa pentingnya inovasi ini ketika pertanyaan-pertanyaan seputar teknologi dan pembangunan kota dijawab dengan solusi kreatif dan inovatif oleh Andi Harun.
“Kedua Being Agility, kita harus selalu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di tingkat global, regional dan nasional. Samarinda, termasuk pemerintahannya, bahkan anak-anak mudanya, harus menjadi yang utama dalam hal Being Agility,” jelas Andi Harun.
Andi Harun mengharapkan pemuda yang hadir untuk memahami betapa krusialnya adaptasi ini, terutama saat menghadapi pertanyaan tentang perubahan iklim dan perkembangan ekonomi global.
“Ketiga Being Resilience, pengaruh global muncul, seperti climate change dan kita harus berketahanan. Kota kita harus hijau. Kita harus mengurangi banjir dengan membenahi lingkungan secara bersama-sama. Kita juga harus menjaga investasi, keramahan, dan kondusivitas untuk pertumbuhan ekonomi yang positif,” tambahnya.
Melalui konsep kursi panas, audiens dapat merasakan urgensi dari ketahanan ini ketika Andi Harun menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit tentang masalah lingkungan dan ekonomi.
“Acara ini adalah kesempatan penting bagi kami untuk mendengar langsung visi dan solusi dari pemimpin masa depan kota ini,” ujar Musthofa, seorang mahasiswa yang hadir dalam diskusi tersebut.
Andi Harun tampak sigap dan antusias dalam menjawab setiap pertanyaan, memperlihatkan komitmennya untuk membawa perubahan bagi Samarinda jika terpilih. Dalam suasana hangat itu, generasi muda di Samarinda mendapatkan inspirasi untuk lebih aktif menyuarakan aspirasi mereka dan terlibat dalam proses demokrasi.
“Ini sangat inspiratif, terutama bagi generasi muda untuk lebih aktif menyuarakan aspirasi mereka,” ujar Ricky saat bertanya sambil bertepuk tangan.
Acara ini diharapkan menjadi inspirasi bagi calon pemimpin lainnya untuk membuka ruang dialog terbuka dengan masyarakat, sehingga terjalin komunikasi yang lebih baik antara pemimpin dan yang aka dipimpin.
Acara TPTPAH malam itu tidak hanya menjadi ajang tanya jawab, tetapi juga menjadi medium penting bagi masyarakat Samarinda, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan memahami calon pemimpin mereka.
Antusiasme dan semangat yang terpancar dari acara ini makin memancarkan betapa pentingnya keterlibatan publik dalam proses demokrasi, menjadikan Samarinda sebagai kota yang lebih baik di masa depan.