Insitekaltim, Bontang – Rapat kerja DPRD Bontang dalam rangka penyampaian jawaban wali kota terhadap pandangan umum fraksi terkait APBD tahun anggaran 2025 menjadi sorotan karena sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tidak hadir.
Rapat penting yang digelar Selasa (5/11/2024) di Ruang Rapat Paripurna Lantai III ini membahas anggaran besar, khususnya untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif. Kedua OPD tersebut mendapatkan porsi besar dalam APBD 2025, namun kepala dinasnya justru absen.
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal menyayangkan ketidakhadiran para pimpinan OPD dalam rapat kerja kali ini. Menurutnya, hal ini bukan pertama kali terjadi, karena sebelumnya beberapa kepala dinas juga hanya mengirim perwakilan yang tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
“Sudah beberapa kali rapat seperti ini, kepala dinasnya tidak hadir. Ini bahas anggaran untuk dinas mereka, tapi pimpinannya justru absen,” kata Andi Faizal.
Legislator Golkar itu menyoroti ketidakhadiran Kepala Dinas Pendidikan, yang dinasnya mendapat alokasi anggaran sekitar 20 persen dari total APBD. Ia mempertanyakan prioritas kepala dinas yang seharusnya hadir untuk membahas rencana besar dinas mereka.
“Disdik itu anggarannya besar, sampai 20 persen dari APBD. Tapi pimpinannya malah tidak ada. Mungkin sedang berangkat bimtek?” ketusnya.
Andi Faizal juga mencontohkan kejadian serupa di Kelurahan Belimbing pekan lalu, di mana seluruh pegawai kelurahan berangkat mengikuti bimbingan teknis (bimtek), sehingga kantor kelurahan hanya dijaga oleh pegawai magang. Kondisi ini disayangkan karena pelayanan untuk masyarakat menjadi terganggu.
“Saat saya kunjungi Kantor Lurah Belimbing, semua pegawai berangkat bimtek, jadi pelayanan kosong dan hanya ada pegawai magang di sana,” sindir Andi Faiz lagi.
Dengan kejadian ini, DPRD Bontang berharap para kepala OPD bisa lebih memprioritaskan kegiatan penting yang langsung berkaitan dengan kepentingan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembahasan anggaran.