
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joni memberi perhatian kepada warga Teluk Pandan yang berprofesi sebagai nelayan.
Joni menjelaskan, kebanyakan warga Teluk Pandan yang bermata pencaharian sebagai nelayan, rupanya belum memiliki alat penangkap ikan yang cukup memadai.
Saat melakukan reses di kawasan Teluk Pandan 28 Februari 2021 lalu, beberapa kelompok nelayan meminta bantuan kepada dirinya untuk penyediaan alat tangkap ikan.
“Selama ini mereka hanya memakai alat pancing saja dan kapal yang mereka miliki juga terbatas,” ulas Joni saat ditemui awak media di ruangannya, Gedung Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur, kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Kamis (4/3/2021)
Oleh karena itu mereka tidak bisa bersaing dengan nelayan yang berasal dari luar daerah. Lantaran kebanyakan nelayan luar daerah telah memiliki armada yang cukup canggih untuk menangkap hasil laut di kawasan Teluk Pandan.
“Akibatnya warga Teluk Pandan yang ketinggalan dengan nelayan luar daerah,” tambahnya.
Untuk itu, kelompok nelayan Teluk Pandan memohon kepada Joni agar dapat meneruskan persoalan itu ke Pemkab Kutim.
Selain alat tangkap ikan persoalan lainnya yaitu, masih terdapat beberapa warga yang belum memiliki kapal untuk menangkap ikan,
“Mereka hanya sewa menyewa saja antar nelayan. Akibatnya, hasil tangkapan yang mereka dapat tidak maksimal,” terangnya.
Untuk itu ia berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut kepada pemerintah, guna mencari solusi dari persoalan para nelayan Teluk Pandan. Pihaknya akan berupaya menyediakan anggaran untuk kekurangan alat penangkap ikan dan armada kapal.
“Jika alat tangkap dan kapal dapat terpenuhi, kegiatan ekonomi di Teluk Pandan dapat meningkat,” tutupnya