Reporter : Nada – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Panitia Khusus (Pansus) Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) hari ini, Selasa (24/09/19), bertolak dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan pertemuan dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, Bupati Kutai Kartanegara, juga Bupati Penajam Paser Utara.
Ada beberapa hal yang akan dibahas khususnya persiapan lebih matang mengenai pemindahan IKN. Pansus akan tetap fokus pada tugas dan fungsinya dalam kaitan pemindahan Ibu Kota, termasuk tetap bekerja secara maksimal.
Salah satu tokoh politik Kota Samarinda, Sri Lestari Nusyirwan yang ditemui oleh Insitekaltim dikediamannya beberapa hari lalu juga ikut memberikan komentarnya terkait Pemindahan IKN ke Provinsi Kaltim.
Menurut Sri Lestari Nusyirwan, bahwa Samarinda akan menjadi simpang ekonomi diantara kedua wilayah yang telah ditetapkan menjadi IKN.
“Saya merasa bersyukur karena pemindahan itu menjadikan Kota Samarinda sebagai center point,” ujarnya.
Sri mengatakan, Samarinda harus memiliki suatu hal yang bisa diperjuangkan.
“Perlu dipersiapkan dengan matang agar bisa mewujudkan Smart City, dan masyarakat kita juga harus mampu menumbuhkan ekonomi kreatif yang harus diperjuangkan,” tambahnya.
Sri berpesan, jangan sampai Kota Samarinda menjadi kota mati yang kalah saing dengan wilayah lainnya.
“Jangan sampai warga Samarinda tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka harus bisa membuat center point-nya sendiri dibidang industri. Mudah-mudahan industri yang besar bisa ada di Samarinda agar dapat memberikan jasa yang menunjukkan keunggulan dalam sektor ekonomi di Samarinda,” paparnya
Sri menambahkan, kesiapan SDM masyarakat Samarinda juga harus dilakukan.
“Kesiapan masyarakat juga perlu diperhatikan supaya pengembangan keterampilan SDM, penataan dalam diri lebih dulu agar masyarakat memahami kalau begitu Kota Samarinda tidak tertinggal atau mungkin bisa lebih unggul,” kata Sri Lestari yang akan maju dalam pilkada serentak 2020