
Insitekaltim,Bontang – Jalan Pierre Tandean di Bontang Kuala sering tergenang banjir rob. Masalah ini telah lama mengganggu aktivitas warga dan membutuhkan solusi cepat.
Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera menganggarkan dana penanganan banjir rob pada tahun 2024.
“Banjir rob menyebabkan Jalan Pierre Tandean tergenang air laut saat pasang surut, menghambat mobilisasi dan aktivitas masyarakat,” ujar Abdul Samad saat interupsi Rapat Paripurna Ke-17 Masa Sidang III DPRD Bontang, Kamis (8/8/2024).
“Kami meminta Pemkot Bontang segera menganggarkan dana untuk penanganan banjir rob ini agar tidak terus berlarut-larut,” sambungnya.
Masalah banjir rob di Bontang Kuala memang menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang luas terhadap kehidupan warga.
Abdul Samad meminta penanganan yang terencana dan teranggarkan supaya perbaikan ini bisa dilaksanakan pada tahun mendatang.
“Upaya penanganan ini harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa merasakan manfaat secepatnya,” papar Abdul Samad.

Permintaan tersebut, langsung ditanggapi Wali Kota Bontang Basri Rase melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang Much Cholis Edy Prabowo.
DPUPRK telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim).
“Perbaikan jalan di Bontang Kuala telah dimasukkan sebagai salah satu proyek prioritas BBPJN untuk tahun 2025 mendatang,” ungkap Edy Prabowo.
Terdapat tiga skema usulan penanganan banjir rob. Pertama, menggunakan struktur pile slab atau jembatan layang. Kedua, menggunakan pile embankment ditambah timbunan tanah. Ketiga, pile embankment ditambah mortar foam.
“Kami telah mengusulkan beberapa skema solusi untuk penanganan banjir rob dan akan memilih yang paling efektif dalam pelaksanaan proyek mendatang,” tambah Edy Prabowo.