
Insitekaltim,Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Anhar mengungkapkan keprihatinannya terhadap alokasi corporate social responsibility (CSR) PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara). Anhar menyebutkan sejauh ini belum ada program yang ia anggap sangat mnyentuh di masyarakat.
Anhar mengaku pernah satu waktu melihat betapa membingungkannya sebuah program pemanfaatan dana CSR perusahaan yang hanya berubah bentuk sebagai patung atau monumen. Ia mengingatkan Bankaltimtara agar tidak mencontoh hal serupa.
“Pernah saya lihat, perusahaan mana, dia bikin monumen sejenis pesut tapi terihat seperti kapal selam atau bahkan terong. Nah ini dia buat untuk apa? Tujuannya untuk apa? Apa disuruh menyembah patungnya?” sindir Anhar, belum lama ini.
Anhar menekankan bahwa dana CSR seharusnya digunakan untuk program-program yang bermanfaat dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat, seperti pembangunan sekolah, universitas, rumah sakit, atau program pendidikan.
“CSR harus benar-benar menyentuh masyarakat dan memberikan kontribusi yang nyata. Kita berharap Bankaltimtara dapat meningkatkan alokasi dana CSR-nya untuk program-program yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Anhar juga menyarankan agar Bankaltimtara melibatkan langsung masyarakat dalam penyusunan program CSR dengan mengumpulkan masukan dari kepala desa dan masyarakat setempat, sehingga program-program yang disusun dapat lebih sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat.
Selain itu, politikus PDI Perjuangan ini mengungkapkan pentingnya meningkatkan dana CSR untuk program-program yang memiliki dampak positif yang nyata bagi masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial dari perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
“Kalau pendapatannya itu sudah triliunan, tetapi dia cuma berikan dana CSR untuk dianggarkan sebanyak 1-2 miliar saja. ini sangat menyedihkan,” kritik Anhar lagi.