
Insitekaltim,Samarinda – Masuk di pertengahan Bulan Ramadan terlihat berbagai sudut pusat perbelanjaan mulai dipenuhi parsel lebaran dengan isian dan berat yang bervariasi.

Pada umunya, parsel diisi dengan beberapa kue kering, aneka bahan pokok, barang pecah belah, perangkat alat salat, aneka minuman kemasan atau campuran seluruhnya.
Dengan harga yang bervariasi, pembeli bisa mendapatkan parsel cantik untuk keluarga, sanak saudara, rekan kerja atau mitranya, mulai dari Rp250 ribu sampai jutaan rupiah.
Melihat fenomena unik di perayaan keagamaan seperti ini, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar justru memiliki ide unik sekaligus memberdayakan warga lokal, yakni parsel UMKM.
Parsel UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah yang ia maksud adalah parsel yang berisi makanan, minuman, produk atau barang pakai hasil buatan lokal di Samarinda.
Ide menarik ini dijelaskan Deni masih minim pelakunya dan peminatnya terbuka lebar. Tidak hanya pembeli dalam kota tetapi peminat dan pembeli dari luar daerah juga menjanjikan sebagai buah tangan untuk mudik ke kampung halaman.
“Kita ingin adanya produk parcel yang menggunakan produk-produk UMKM, misalnya amplang, ladak, jajanan durian,” ungkapnya, Rabu (27/3/2024).
Parsel ini tentunya menjadi langkah untuk menyejahterakan para pelaku UMKM di Kota Tepian dan juga diharapkan mampu membawa produk UMKM Samarinda “go nasional”.
“Selain membantu mereka yang UMKM, juga otomatis bisa membantu memasarkan produk UMKM kita ke pasar luar,” jelas Deni.
Untuk itu, ia berharap ada dukungan penuh pemerintah supaya bisa melihat potensi besar ini sembari mendukung pelaku UMKM di Bulan Ramadan.
Namun, Deni menegaskan, jangan sampai ada pelaku usaha nakal yang memanfaatkan momen ini untuk berbuat curang. Misalnya dengan mencampur produk kadaluarsa dan produk baik agar mendapat untung besar.
“Penyedia parsel itu jangan sampai menyiapkan produk yang expired,” tutupnya.