Insitekaltim,Samarinda – Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Samarinda Isfihani menyebutkan bahwa ketahanan keluarga di Kota Samarinda tidak akan terwujud bila persoalan ekonomi masih belum terselesaikan.
Ia menyampaikan, persoalan ekonomi menjadi faktor paling utama terjadinya banyak permasalahan dalam keluarga seperti, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kenakalan remaja dan tindak kriminal.
Hal tersebut ia ungkapkan seusai menghadiri agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Kota Samarinda di Ruang Rapat Gabungan Lantai I, DPRD Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (31/3/2023).
Lebih lanjut, Isfihani menjelaskan ada 4 pilar yang menentukan ketahanan keluarga, yaitu ketahanan ekonomi, ketahanan spiritual, ketahanan psikologis, dan ketahanan sosial.
“Menurut saya ada empat pilar. Pertama, religius, keluarga agamanya bagus. Kedua, keamanan sosial, ketiga kenyamanan dan selanjutnya keempat masalah kesejahteraan. Utamanya, kesejahteraan ekonomi, sudah pasti itu,” jelasnya.
“Kaitannya dengan Dinas Sosial, kalau keluarga sejahtera. Insyaallah ketahanan keluarganya aman dalam hal ekonomi,” tambahnya.
Ia menyebutkan adanya kolerasi besar yang terjadi antara kemiskinan atau faktor ekonomi itu dengan tindakan ekstrem yang terjadi dalam keluarga.
Keluarga dengan kategori miskin dan miskin ekstrem lebih rentan melakukan kekerasan, tindak pencurian, dan kehilangan kesempatan untuk menerima pendidikan.
“Orang miskin di Samarinda ini ada 44.000 jiwa. Kolerasinya bisa terjadi, bisa karena ekonomi, bisa pendidikan, kesehatan. Miskin ekstrem ada 9.000 jiwa. Kalau begini, anak-anak jadi rentan mencuri, rentan kekerasan, rentan tidak dapat pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, penuntasan kemiskinan ini perlu perhatian khusus dari pemerintah. Salah satunya dengan menggelontorkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk membantu menunjang kehidupan keluarga dengan bantuan sosial, baik kebutuhan pokok maupun keterampilan.
“Menuntaskan kemiskinan ini, APBD harus menunjang, jangan harap pusat terus. Kita mau bantu tingkatkan pendapatan mereka, kami bantu pelatihan dan skill,” tutupnya.