Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki hampir 1.340 macam suku dan budaya. Hal itu menandakan bahwa warisan dari nenek moyang terus dijunjung tinggi oleh generasi muda.
Salah satu yang menarik perhatian masyarakat Kalimantan Timur ialah kebudayaan Manggarai yang datang jauh dari ranah rantau.

Titik letak Manggarai itu sendiri berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mempunyai 22 kabupaten.
Destinasi budaya dan adat, bahkan kini menjadi minat bagi seluruh kalangan di penjuru dunia. Salah satu kebudayaan yang menjadi ciri masyarakat di sana adalah pesta. Dalam hajatan tertentu setiap masyarakat di sebuah wilayah pasti akan menggelar pesta.
Namun ada satu pesta yang hanya dimiliki oleh masyarakat Manggarai. Melalui data yang didapatkan sekiranya pesta unik ini hanya ada dalam komunitas sosial pada tiga Kabupaten Manggarai Timur, Barat dan Tengah.
Pesta tersebut populer dengan sebuah sebutan yaitu ‘pesta sekolah’. Pesta ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Besar Manggarai Barat (Ikamba) Provinsi Kaltim, di Jalan Ringroad, Kota Samarinda, Sabtu (3/7/2021) kemarin.
Mereka menyebutkan hal ini memiliki tujuan yang sangat mulia bagi dunia pendidikan.
Ketua Umum Ikamba Kaltim Paulinus Dugis mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Ikamba Kaltim.
“Ikamba akan selalu mendorong kepada siapapun generasi muda Manggarai yang memiliki kemauan tinggi untuk menempuh pendidikan. Oleh sebab itu ini adalah langkah awal yang baik bagi kita semua,” papar Paulinus ditemui usai kegiatan itu.
Selaku ketua umum, Paulinus tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah bahu-membahu dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Mungkin ini program kerja yang pertama kalinya setelah Ikamba Kaltim terbentuk,” ujarnya kepada awak media.
Sementara itu, Koordinator Bidang Adat Ikamba Kaltim Damian mengatakan, tujuan utama dari pesta sekolah ini bukan hanya untuk euforia semata.
Dari tema yang diusung ‘Tegi Campe Agu Momang’ yang berarti memohon bantuan dan belas kasih.
Artinya kegiatan ini, bertujuan untuk membantu keluarga besar Manggarai yang kesulitan biaya entah dari segi ingin merantau atau melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
“Ini semua bertujuan untuk meringankan beban yang bersangkutan dalam mengarungi dunia pendidikan,” tegasnya.
Senada dengan Damian, Hendrik sesepuh Manggarai menuturkan yang hadir disini merupakan keluarga besar dari Manggarai. Di sisi lain ada sebuah adat istiadat yang biasa disebut Tuak Kapuh.
Hal tersebut merupakan acara yang diwariskan para leluhur untuk memberikan kehormatan terhadap keluarga yang datang ke sini guna memberikan bantuan.
“Jadi Tuak Kapuh itu memang acara leluhur, yang ingin diwariskan kepada generasi muda Sekarang,” tuturnya.
Dalam tradisi Manggarai saling membantu satu sama lain itu sudah menjadi hal yang sangat penting untuk dilestarikan bersama.
Untuk diketahui, pesta sekolah di tanah asli Manggarai akan selalu diselenggarakan apabila seseorang hampir menyelesaikan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun di tingkat SMK.
Di tempat yang sama, Staphanie larissa Fridela, pemudi Manggarai yang baru saja lulus SMA akan mendaftarkan dirinya ke perguruan tinggi di universitas yang berada di Bali.
Oleh karena itu, Ikamba menggerakkan seluruh jajarannya untuk berupaya merangkul elemen masyarakat, agar turut serta dalam membantu meringankan beban yang dipikul orang tua dari pemudi ini.
Dela sapaan akrabnya, mengaku menempuh proses panjang yang ia lewati untuk mampu masuk di salah satu universitas ini, dan mengambil jurusan kedokteran. Meskipun ada sedikit rasa ragu, namun karena ia mempunyai niat untuk maju sehingga rasa pesimistis yang menyelimuti dirinya berhasil dikalahkan melalui doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan.
“Saya sangat bersyukur, Puji Tuhan selalu ada jalan yang diberikan, saya sangat senang bisa diterima walaupun banyak kesulitan yang saya lewati,” kata Dela.
Sebagai penutup, Dela berpesan kepada seluruh generasi muda jangan pernah takut untuk mencoba.
“Sebab akan ada banyak kesempatan ketika kita ingin mencarinya,” tandasnya.