
Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tetap akan menggandeng rumah sakit (RS) swasta untuk pelayanan Covid-19 hingga pandemi usai.
Kasus positif Covid-19 di Kutim secara nasional semakin melandai. Hal ini merupakan hasil usaha pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat serta pemberian vaksinasi massal kepada masyarakat.
“Per Kamis 6 Mei 2021 kasus positif Covid-19 di Kutim menurun hingga 57 kasus. Sebelumnya di angka ratusan,” ujar Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal saat ditemui Insitekaltim.com di ruangannya, Kantor Dinas Kesehatan, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Jumat (7/5/2021).
Meskipun demikian, pihaknya tetap menggandeng RS swasta dalam pelayanan Covid-19. Hal ini merupakan antisipasi jika terjadi lonjakan kembali terhadap kasus yang terkena Covid-19.
“Jadi meskipun sekarang kondisi sudah melandai, RS Medika tetap melayani kasus Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi dalam membantu RSUD Kudungga jika terjadi lonjakan,” jelas Bahrani.
Bahrani juga menyampaikan tidak bisa memberhentikan layanan Covid-19 di RS swasta hanya dengan pertimbangan kondisi pandemi yang melandai. Dikhawatirkan jika terjadi lonjakan dan status pelayanan Covid-19 sudah diberhentikan, pihak RS swasta itu tidak mau menerima kerja sama lagi.
“Awalnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menganjurkan untuk bekerja sama dengan RS swasta. Kami memilih RS PKT dan RS Medika namun yang terealisasi hanya RS Medika,” ungkap Bahrani.
Ia mengatakan alasan menjalin kerja sama dengan RS Medika karena sudah memenuhi syarat dalam membuka pelayanan Covid-19.
“Kami masih membutuhkan kerja sama dengan RS swasta hingga Covid-19 ini benar-benar selesai,” pungkas Bahrani.