Reporter: Dina – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Hingga per 22 April, jumlah pasien dalam pantauan (PDP) Kaltim bertambah 13 kasus. Sedangkan penambahan jumlah ODP (orang dalam pantauan) sebanyak 191 kasus. Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kaltim, Andi M Ishak, melalui video conference (vicon), Rabu (22/4/2020).
Ishak memaparkan, saat ini masyarakat harus semakin waspada. Karena dari hari ke hari terjadi penambahan kasus. Ini menunjukkan, siapa saja bisa menjadi OTG (orang tanpa gejala). Ini justru berbahaya. Karena meskipun tanpa keluhan, tetapi membawa virus positif.
“Kita bukannya harus curiga satu sama lain. Namun, lebih tepatnya waspada. Kita tidak tahu siapa yang membawa Covid-19,” ungkapnya.
Karena itu, ia berpesan agar selalu memakai masker. Selain itu, jangan lupa sering mencuci tangan memakai sabun. Karena Covid-19 ini akan mati jika terkena detergen.
Ishak memaparkan data terbaru penanganan Covid-19 di Kaltim. Ada penambahan ODP sebanyak 191 kasus. Sehingga total ODP sebanyak 6.364. Selesai pemantauan 135 kasus. Sehingga total selesai dipantau sebanyak 5.288 kasus. Kemudian, masih dalam proses pemantauan sebanyak 1.076 kasus. Sedangkan penambahan PDP sebanyak 13 kasus. Sehingga total PDP di Kaltim yakni 401 kasus. Hasil negatif ada 2 kasus. Sehingga total hasil negatif yakni 183 kasus.
Total positif Covid-19 sebanyak 69 kasus. Total proses PDP sebanyak 148 kasus. Penambahan PDP dengan hasil negatif dari Balikpapan berjumlah 2 kasus. Yakni Laki-laki (36 tahun). Pelaku perjalanan dari Paris Perancis, telah dirawat di RS Hermina Balikpapan sejak 12 April 2020. Kemudian, wanita (52 tahun), merupakan kasus yang telah dirawat di RST DR R Hardjanto sejak 13 April 2020.
Sementara itu, penambahan PDP per 22 April sebanyak 13 kasus. Di antaranya dari Berau 3 kasus. Samarinda 5 kasus. Balikapapan 5 kasus.
Kronologisnya sebagai berikut, 3 kasus dari Berau yaitu Laki-laki (54 tahun, 60 tahun, 1 kasus laki-laki belum ada keterangan usia). Merupakan pelaku perjalanan dari Gowa. Hasil rapid test reaktif, saat ini dirawat di RSUD Abdul Rivai.
Sementara itu, penambahan kasus asal Samarinda di antaranya laki-laki (56 tahun, 14 tahun, 26 tahun, 30 tahun, 65 tahun). Semuanya merupakan pelaku perjalanan dari Gowa. Memiliki keluhan demam, batuk, sesak napas, pilek. Hasil rapid test reaktif, saat ini dirawat di RS Karantina Bapelkes.
Kemudian, ada penambahan ada 5 kasus asal Balikpapan, dengan rincian yakni, laki-laki (35 tahun). Merupakan pelaku perjalan dari Jakarta dan Medan. Memiliki gambaran peningkatan corokan brancovaskuler. Ditetapkan PDP dan dirawat di RS Pertamina Balikpapan. Kemudian, laki-laki (39 tahun). Merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta. Ditetapkan PDP oleh tim klinis dan dirawat di RS Pertamina Balikpapan. Selanjutnya, laki-laki (41 tahun). Merupakan PDP yang ditetapkan oleh klinis, dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. Ada keluhan demam dan batuk.
Selanjutnya laki-laki (51 tahun). Pelaku perjalanan dari Gowa. Hasil rapid test reaktif. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. Terakhir wanita (30 tahun). Merupakan kontak erat PDP yang terhubung dengan kluster Gowa. Hasil rapid test reaktif. Kasus ditetapkan tim klinis sebagai PDP. Dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.
Penambahan kasus positif konfirmasi Covid-19 per 22 April 2020 sebanyak 1 orang dari Balikpapan, dengan kode BPN 24. Laki-laki (46 tahun). Merupakan kontak erat dengan BPN 21. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, dengan keluhan demam, batuk, sesak napas, serta memiliki gambaran pneumonia.