Reporter: Dina – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, tak lupa menyampaikan perkembangan terbaru, penanganan virus corona disease (Covid-19) di Kaltim. Per 18 April 2020 ini, pasien terpapar positif Covid-19 berjumlah 54 orang. Hal ini disampaikan, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kaltim, Andi M Ishak dalam video conference, Sabtu (18/4/2020).
Berdasarkan data Dinkes Kaltim, distribusi orang dalam pantauan (ODP) Per 18 April, yakni total ODP sebanyak 6.015 orang. Selesai pemantauan sebanyak 4.817 orang. Proses pemantauan sebanyak 1.144 orang. Data kasus pasien dalam pantauan (PDP) per 18 April yakni total PDP sebanyak 352 orang. Kasus negatif 170 orang. Positif sebanyak 54 orang. Dalam proses sebanyak 127 orang.
Sementara itu, penambahan kasus positif terkonfirmasi Covid-19 per 18 April 2020 sebanyak 10 kasus. Rinciannya yakni Balikpapan 1 kasus dengan sebutan BPN 21 (laki-laki 34 tahun). Merupakan kasus yang dilaporkan dan dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo. Pasien ada keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Serta memiliki gambaran pneumonia bilateral.
Kemudian, Paser ada 2 kasus yaitu 1 kasus selanjutnya disebut PSR 1 (laki-laki 41 tahun). Merupakan pelaku perjalanan Gowa, dengan keluhan batuk. Dirawat di RSUD Panglima Sebaya. Selanjutnya, 1 kasus dengan sebutan PSR 2 (laki-laki 23 tahun). Merupakan pelaku perjalanan dari Samarinda dan Balikpapan. Ada keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan, dan sesak napas. Kasus dilaporkan dan dirawat di RSUD Panglima Sebaya Paser.
Sementara itu, pasien positif dari PPU sebanyak 7 kasus diantaranya pasien dengan sebutan PPU 5 (laki-laki 45 tahun), PPU 6 (laki-laki 45 tahun), PPU 7 (laki-laki 14 tahun). PPU 8 (laki-laki 47 tahun), PPU 9 (laki-laki 32 tahun), PPU 10 (laki-laki 20 tahun) dan PPU 11 (laki-laki 43 tahun).
Tujuh kasus tersebut merupakan pelaku perjalanan dari Gowa. Masing-masing memiliki keluhan demam, batuk, dan pilek. Pasien dirawat di RSUD Aji Putri Bontung Penajam Paser Utara.
Andi berharap, para pelaku perjalanan selalu mengonfirmasi. Jangan diam saja apalagi tidak mau diperiksa walaupun merasa sehat. “Tidak hanya pelaku perjalanan dari Gowa. Namun semua pelaku perjalanan diminta kerjasamanya melaporkan diri ke Dinas Kesehatan setempat,” pungkasnya.