
Insitekaltim,Sangatta – Beberapa lokasi wisata di Kabupaten Kutai Timur sudah mulai dipadati pengunjung saat liburan. Salah satunya Pantai Sekrat yang mulai dipadati pengunjung usai pemerintah daerah membangun fasilitas jalan sepanjang 20 km.
Anggota Komisi D DPRD Kutim Yuli Sa’pang mengatakan perlu penarikan retribusi di sektor pariwisata guna menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Menurutnya Kutim sejauh ini dihidupkan dengan adanya pertambangan dan perkebunan sawit. Tapi tidak dapat dipungkiri kekayaan alam khususnya batu bara sewaktu-waktu bakal habis jika terus dikeruk dan yang tertinggal hanyalah lubang-lubang bekas galian tambang.
Pascatambang tentu akan berdampak pada pendapatan daerah, maka diperlukan upaya lain sedini mungkin sebagai penyumbang PAD Kutim seperti sektor pariwisata.
“Kita harus bisa merambah ke sektor lain seperti pariwisata, kita dorong ada penarikan retribusi di sana,” kata Yuli Sa’pang, Senin (5/6/2023).
Pariwisata Kutim memiliki potensi yang besar jika dikelola dan dikontrol secara baik oleh pemerintah daerah. Ada sekitar 121 destinasi wisata yang telah di-SK-kan oleh bupati dan 230 yang tercatat di Dinas Pariwisata Kutim.
Namun dari ratusan tempat destinasi wisata tersebut, masih banyak tempat wisata yang butuh dibenahi baik sarana dan prasarana maupun akses jalan.
Namun menurut Yuli Sa’pang dengan bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi sarana dan prasarana bisa dilengkapi.
“Kan kita dapat anggaran dari pusat, dari provinsi saya rasa fasilitas pendukung pariwisata Kutim bisa terealisasi,” tuturnya.
Ia berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata Kutim bisa terus melakukan inovasi dan formula untuk menggeliatkan dan mengenalkan wisata Kutim hingga ke kancah nasional.
“Banyak destinasi wisata lokal kita yang belum dikenal banyak orang. Itu tugas kita semua khususnya Dinas Pariwisata. Jika destinasi wisata kita dikenal orang PAD kita bertambah karena ada pajak hotel dan restoran,” tandasnya.