Reporter: Santos – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Kabar gembira datang dari Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda yang rencananya akan beroperasi kembali setelah terhenti sejak 16 November 2016 silam.
Rumah sakit ini berhenti beroperasi setelah H Awang Faroek yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Kaltim mencabut Hak Pinjam Pakai Gedung RSI.
Jumat (19/2/2021), Wakil Gubernur (Wagub) Hadi Mulyadi didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltim HM Jauhar Efendi meninjau kembali kesiapan RSI untuk dapat dioperasikan sebagaimana yang telah diwacanakan sebelumnya.
Dalam kunjungannya, Hadi Mulyadi menyampaikan bahwa RSI sudah layak dibuka dengan klasifikasi tipe D. Tetapi ia berharap agar RSI dapat dikembalikan kepada tipe C untuk pelayanan terdahulu.
Pengoperasian kembali RSI rencananya akan memanfaatkan CSR dari berbagai perusahaan.
“Insyaallah kita akan memanfaatkan CSR dari berbagai perusahaan untuk membantu, juga bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Intinya pelayanan kepada masyarakat, khususnya Samarinda bisa kembali dilayani oleh Rumah Sakit Islam,” harap mantan legislator Karang Paci dan Senayan itu.
Disinggung terkait janji politik, Hadi Mulyadi hanya menjawab dengan mengucap syukur.
“Alhamdulillah,” jawab Hadi.
Direktur RSI Didik Santoso menyampaikan bahwa dalam tahap pertama yang akan beroperasi adalah poliklinik dan IGD. Selanjutnya untuk rawat inap nanti sambil menunggu dana CSR perusahaan yang dijanjikan oleh Pemprov.
“Tahap pertama untuk IGD dan poliklinik itu sudah pasti, untuk rawat inap kita tunggu dana CSR yang dijanjikan oleh Pemprov sebesar Rp1,9 miliar, itu dalam rupa proyek pengerjaan,” ungkap Didik.
Terkait hasil tinjauan yang dilaksanakan hari ini, Hadi Mulyadi dengan nada positif menyampaikan bahwa RSI harus segera dibuka agar keinginan masyarakat dapat direalisasikan.
“Bagus, mantap, buka segera,” tegas Hadi antusias.