
Insitekaltim, Samarinda – Mengusung tema diskusi santai bersama mahasiswa Jurusan Teknik Industri Semester 2 Universitas Mulawarman (Unmul) dan wartawan di Angkringan Purnawan Jalan Wijaya Kusuma Samarinda, Nidya Listiyono selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur mengingatkan kepada generasi muda arti pentingnya wawasan kebangsaan.
Nidya mengajak para mahasiswa yang menjadi anak didiknya di Unmul yang ia sebut sebagai aset bangsa itu untuk ikut serta memahami bagaimana Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan hal yang saling terikat erat satu sama lain dan menjadi satu kesatuan dalam wawasan kebangsaan.
“Anda-anda sekalian adalah aset, aset penerus bangsa pastinya, dan wawasan kebangsaan penting untuk bagaimana tidak terkena narkoba,” kata Nidya Listiyono, Mingggu(5/3/2023)
“Nah inilah kenapa kita perlu mengenal wawasan kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan apa itu sebenarnya NKRI. Maka wawasan itu yang ingin kita sebarluaskan kepada masyarakat terutama generasi muda,” tambahnya.
Sembari bercanda menceritakan pengalaman nakalnya saat sekolah yang sempat bolos dan takut bertemu guru, Nidya berharap tidak ada lagi kenakalan yang sama terjadi pada mahasiswa yang hadir dan patut dijadikan pelajaran.
Anggota Fraksi Golkar itu menyampaikan bahwa pandangan masyarakat tentang politik seringkali buruk. Namun ia mengingatkan bahwa bukanlah politik yang jahat namun siapa pelaku dibaliknya yang mencoreng nama baik politik.
Adapun Nidya sebutan akrabnya menyampaikan hampir seluruh elemen kegiatan di masyarakat berhubungan langsung dengan politik. Politik yang baik di tangan orang yang tepat akan memaksimalkan kinerja elemen tersebut.
“Kesatuan bangsa dan politik, memang ada politik. Dulu orang berpolitik takut katanya politik jahat. Tergantung (belum tentu siapa pelaku politiknya). Hari ini ekonomi ditentukan? Politik. Pendidikan? Ditentukan politik. Semua (ada unsur) politik,” sebutnya.
Agenda diskusi santai bersama mengenai wawasan kebangsaan ini khususnya bagi mahasiswa karena mahasiswa juga merupakan bagian dari masyarakat yang mudah terpapar radikalisme dan berita hoaks. Sehingga dengan adanya sosialisasi ini dapat ditanamkan sejak dini kepada generasi muda mengenai pentingnya mencari kebenaran melalui filter wawasan kebangsaan.
“Untuk sosialisasi wawasan kebangsaan ini, kami juga masuk ke sekolah-sekolah dan hari ini kita mengundang mahasiswa, teman-teman wartawan juga. Ya hari ini seluruh masyarakat juga sebenarnya seluruh lapisan elemen masyarakat baik itu dari tingkat SMA, pelajar maupun mahasiswa maupun masyarakat umum,” ujarnya.
“Tentu ini bicara wawasan kebangsaan adalah hal yang umum. Sebenarnya hal yang memang harus kita tanamkan di semua umur terutama usia dini ya. Baik itu SD, SMP, SMA. Tapi hal ini, hari ini khusus untuk teman-teman mahasiswa dari Unmul ya dan teman-teman wartawan,” tambah Nidya.
Pria yang lahir 29 September 1980 itu pun tak luput mengingatkan kepada mahasiswa yang hadir untuk mempersiapkan diri menghadapi Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan memperbanyak berlatih keterampilan seperti keterampilan teknologi dan bahasa Inggris.
“Kita mengingatkan IKN ya, kita harus siapkan SDM kita. Jangan jadi penonton saja. Selain belajar (kuliah), penting juga belajar keterampilan-keterampilan. Teknologi misal, bahasa Inggris,” sebutnya.