“Karena bukan masalah distribusinya tidak merata, memang kita kekurangan dokter spesialis. Di Kutim itu terdapat puluhan juta anak-anak tapi dokter spesialisnya sekitar 700 orang,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/10/2023).
“Langkah ini diambil berdasarkan pertimbangan BPJS Kesehatan yang menyebutkan bahwa tipe pratama seringkali setara dengan puskesmas, mereka juga tidak ingin sistem rujukan jadi terbengkalai,”