
Insitekaltim,Kukar – Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono, meyakini penurunan angka stunting di Kutai Kartanegara akan tembus pada target nasional, yakni 14 persen.
Keyakinan ini, disampaikan Sekda Kukar Sunggono pada rembuk stunting Kabupaten Kutai Kartanegara, bertempat di Ruang Merak, RSUD AM Parikesit, Rabu(16/11/2022)
Menurutnya, strategi konvergensi dapat menurunkan angka prevalensi stunting di Kukar hingga mencapai target nasional. Upaya menekan angka stunting terus dilakukan Pemkab Kukar setiap tahun dengan berbagai kebijakan melalui peran beberapa organisasi perangkat daerah (OPD).
Dari data angka prevalensi stunting setiap tahun mengalami penurunan, dimana dari tahun 2021 berada di angka 21,89 persen di tahun 2022 menjadi 18,3 persen dan data yang ditampung per November berada di angka 15,09 persen.
“Prevalensi terakhir sudah 15,09 persen. Mudah-mudahan capaian target kinerja yang sudah kita tetapkan dengan cara konvergensi ini bisa turun sesuai dengan target pemerintah pusat di angka 14 persen. Untuk tahun 2024 sudah dicapai di tahun 2023,”kata Sunggono.
Lebih lanjut, konvergensi dilakukan melalui kerja sama lintas sektoral. Beberapa OPD yang terlibat dalam konvergensi yaitu Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim), Dinas Ketahanan Pangan dan OPD lainnya, termasuk camat dan kepala desa.
“Kami lihat hampir semua OPD terlibat dan alhamdulillah terjadi penurunan secara signifikan terhadap angka stunting di Kukar,”terangnya.
Kegiatan konvergensi percepatan pencegahan stunting di 18 kecamatan sejak tahun 2021, menelan anggaran sebesar Rp 28.380.785.118 bersumber dari APBD dan Rp 744.702.609 bersumber dari APBDes. Sehingga total anggaran Rp 29.125.487.727.