Insitekaltim,Samarinda – Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka stunting di Kota Samarinda mengalami penurunan sebesar 0,9 persen, yang semula berada di angka 25,3 persen menjadi 24,4 persen di tahun 2023. Penurunan angka stunting ini disambut dengan baik oleh berbagai pihak.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sunarto turut mengapresiasi perolehan positif ini yang merupakan kerja sama seluruh pihak yang terlibat.
Kendati demikian, ia menyoroti perolehan yang bahkan belum menyentuh angka satu persen tersebut. Menurutnya, diperlukan kajian dan analisis lebih mendalam apa yang menjadi sebab kurang signifikannya penurunan stunting di Kota Samarinda.
“Kita perlu mengkaji dan menganalisis lebih dalam mengapa penurunan ini masih 0,9%,” sebutnya seusai menghadiri Festival Bangga Kencana II di Gor Segiri Samarinda.
Lebih rinci, Sunarto mengungkapkan jika hanya terpaku pada angka penurunan saja, tidaklah bijak. Melihat dari keseluruhan sisi diperlukan guna tidak bias terhadap data. Ia menekankan pentingnya membandingkan intervensi dan sasaran.
Intervensi yang dilakukan bergotong royong antarpihak bisa saja mengalami kesalahan dalam penerapannya. Ia menjelaskan terdapat kesalahan sasaran yang ikut dalam intervensi yang dilakukan.
“Kita juga harus perhatikan data itu bersama dengan data lainnya yaitu ternyata ada bayi yang overweight atau kegemukan dan ketika melihat kedua angka itu bisa jadi salah intervensi artinya sasaran target tersebut tidak tepat,” jelasnya.
Hal ini terjadi, sebab beberapa pihak berusaha mempercepat proses penurunan stunting dengan memasukkan semua target bayi balita berusia 0-5 tahun tanpa menekankan pada target sebenarnya.
Selain itu, muncul pertanyaan dalam benaknya terkait SKI. Angka 0,9 persen tersebut, menurut Sunarto masih memiliki kekurangan. Misalnya sampel yang diambil apakah telah mencakup keseluruhan bayi balita di wilayah Samarinda atau tidak.
“Kita harus tahu persis bahwa sampelnya itu ada di mana apakah blok sampel itu cukup atau blok sampel tersebut mewakili dari suatu wilayah atau tidak,” tuturnya.