Insitekaltim,Bontang – Perlengkapan sekolah berupa sepatu, yang nantinya akan di bagikan kepada ribuan siswa baru SD dan SMP di Kota Bontang, masih dalam tahapan uji produk.
Kepalas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Akhmad Suharto, mengatakan saat ini sepatu, masih mengalami permasalahan sebelum lelang, yaitu masih berada proses pengujian. Tahun ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya, sepatu untuk siswa diminta dilakukan uji kelayakan dalam dua tahapan. Meliputi uji ketahanan dan laboratorium.
“Kalau dulu yang diuji hanyalah kelenturan ujung sepatu. Akan tetapi, saat ini seluruh sisi harus diuji,” kata Suharto kepada awak media Jumat (24/5/2019)
Uji laboratorium dimaksud ialah kekuatan, sepatu dari segi tali, kualitas bahan dari segala sisi, tali serta kualitas bahan sepatu. Dengan pengujian berlipat ini, diharapkan kualitas sepatu menjadi meningkat.
“Menurutnya, proses pendistribusian untuk sepatu diperlukan ketelitian. Dimana pihaknya juga melakukan penyortiran setiap sekolah. Disdikbud pun wajib mengelompokkan berdasarkan data ukuran sepatu tiap sekolah.
“Kalau pendistribusian sepatu dan seragam itu butuh waktu. Karena tiap siswa beda ukurannya,” tuturnya.
Diketahui anggaran pengadaan bantuan perlengkapan sekolah ini bersumber APBD 2019. Rp 20 miliar telah dikucurkan oleh Pemkot Bontang. Rinciannya, Rp 11,5 miliar untuk pengadaan seragam dan tas, serta Rp 2,2 miliar untuk buku tulis. Sisanya digunakan untuk pengadaan sepatu sekolah.
Untuk jumlah pengadaan sepatu, sesuai dengan seragam, yaitu mencapai 38.500 buah. Rinciannya, 20.354 untuk siswa tingkat sekolah dasar atau sederajatnya, SMP 9.574 buah, dan SMA 8.572. Nantinya pengerjaan bakal dipercepat. Sehingga pendistribusian dapat dilakukan sesuai target,yakni pada awal ajaran baru,”tutupnya (yanti)