Insitekaltim, Samarinda – Sebagai langkah penting menuju Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang digelar di halaman Kantor KPU Kaltim pada Sabtu (19/10/2024).

Dengan suasana antusias dan kesiapan maksimal, simulasi ini bertujuan untuk memastikan setiap tahapan pilkada dapat berlangsung lancar pada 27 November 2024 mendatang.
Pemilih yang diundang dalam simulasi kali ini berasal dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, melibatkan 564 pemilih dari 14 rukun tetangga (RT). Jumlah pemilih yang hadir terbagi hampir merata, dengan 283 laki-laki dan 281 perempuan, memperlihatkan komitmen masyarakat yang tinggi terhadap proses demokrasi.
Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kaltim Suardi menjelaskan pentingnya simulasi ini sebagai upaya memastikan kelancaran jalannya pilkada di berbagai tingkatan. “Hari ini, kita menggelar simulasi yang menggambarkan situasi nyata pemungutan dan penghitungan suara, mulai dari pukul 07.00 Wita hingga proses penghitungan suara selesai,” ujarnya.
Simulasi tersebut berjalan sangat detail. Para petugas pemilu, termasuk dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Pelabuhan dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Samarinda Kota, menjalankan perannya seperti di pemilu sebenarnya. Mereka berperan sebagai kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), pengawas, saksi, hingga anggota perlindungan masyarakat (Linmas).
Setiap tahapan pemungutan suara dipraktikkan, mulai dari pengambilan sumpah janji anggota KPPS, pemeriksaan identitas pemilih, pengecekan C pemberitahuan, hingga pemberian suara di bilik suara. Tidak ketinggalan, seperti Pilkada sesungguhnya, jari para pemilih dicelupkan ke tinta sebagai tanda telah menggunakan hak pilihnya.
Yang menarik, dalam simulasi ini, KPU Kaltim juga menghadirkan surat suara khusus untuk latihan yang berbeda dari surat suara pada hari pemungutan suara nanti. Pada surat suara simulasi ini, terdapat tiga pasangan calon (paslon) gubernur, meskipun di kenyataannya hanya terdapat dua paslon di Pilgub Kaltim.
“Surat suara ini kami desain khusus untuk keperluan simulasi. Kami tambahkan satu pasangan calon agar peserta simulasi dapat melihat variasi pilihan yang lebih luas dan bagaimana teknis pemungutan suara berlangsung,” ungkap Suardi.
Tidak hanya pada pemilihan gubernur, simulasi juga mencakup tingkat kabupaten/kota. KPU Kaltim memilih Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sebagai contoh, dengan tambahan satu paslon, sehingga total ada lima paslon yang diujikan pada simulasi ini. Ini bertujuan agar setiap skenario dalam pemilu dapat diuji secara menyeluruh.
Waktu Pemungutan dan Penghitungan Suara Disimulasikan Secara Real
Salah satu aspek yang menjadi sorotan dalam simulasi ini adalah simulasi waktu pemungutan suara yang dilakukan secara tepat waktu. Pemilih mulai hadir sejak pukul 07.00 Wita dan proses berlangsung hingga pukul 13.00 Wita. Setelah waktu pemungutan selesai, proses penghitungan suara dilakukan secara langsung di TPS, sesuai aturan yang akan diterapkan pada Pemilu 2024.
Suardi menegaskan pentingnya waktu dalam setiap tahapan ini. “Simulasi ini untuk memberikan gambaran kepada masyarakat dan petugas terkait bagaimana pemungutan dan penghitungan suara akan berlangsung di TPS nanti. Penghitungan surat suara di sini dilakukan secara bertahap dan langsung setelah pemungutan selesai, agar semua dapat menyaksikan langsung proses ini dengan transparansi,” ungkapnya.
KPU Kaltim berharap simulasi ini bisa memberikan gambaran yang jelas dan akurat terkait proses pemungutan suara pada Pilkada 2024. Dengan melibatkan petugas yang sudah berpengalaman dalam Pemilu sebelumnya dan pemilih yang benar-benar akan ikut dalam pemilihan, simulasi ini mencerminkan realitas pemungutan suara pada hari H.
“Simulasi ini sangat penting untuk mempersiapkan diri sebelum pemungutan suara yang sesungguhnya. Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses dapat berjalan lancar, sesuai prosedur dan tidak ada kendala teknis yang berarti pada hari pemungutan suara,” tambah Suardi.
Selain KPU Kaltim, kabupaten/kota lain di wilayah Kaltim juga akan melaksanakan simulasi serupa di wilayah masing-masing. Kegiatan ini menjadi langkah konkret KPU dalam menjaga kelancaran Pilkada serentak 2024 serta menjamin hak pilih masyarakat bisa digunakan dengan benar, transparan dan demokratis.
Dengan adanya simulasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami proses yang akan mereka hadapi pada hari pemungutan suara, dan semua petugas pemilu semakin siap dalam menjalankan tugasnya untuk mewujudkan pemilu yang jujur, adil dan transparan.
Pilkada 2024 dipastikan akan menjadi momen penting dalam menentukan masa depan Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.

