
Insitekaltim,Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani bin Husain mengecam praktik dalam film horor bernuansa religi yang dinilai menistakan agama Islam.
Pernyataan ini datang sebagai respons atas kontroversi yang muncul seputar film yang menggunakan unsur Islam sebagai latar belakang cerita.
Menurut Sani, film-film horor yang diduga menggunakan salat dan ibadah umat Islam sebagai bagian dari ceritanya telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Saya mengecam film-film horor yang diduga menggunakan salat ibadah umat Islam sebagai latar belakang. Jadi orang itu takut salat, takut ambil air wudhu. Saya mengecam betul, kalau bisa di Kota Samarinda itu engga usah diputar di bioskop,” tegasnya, Kamis (28/3/2024).
Pandangan Sani ini didasarkan pada keyakinannya bahwa seruan untuk memboikot film-film horor bernuansa religi dapat mengurangi keresahan yang dirasakan masyarakat setelah menonton film tersebut. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar film-film semacam itu tidak ditayangkan di Kota Samarinda.
“Saya bukan pembenci film, saya penikmat film. Saya sering nonton sama teman-teman tapi film-film yang membawa nafas agama dengan horor itu membuat takut ibadah sehingga saya serukan pada semua pemilik theater untuk tidak memutar film itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sani berharap agar ada tindakan dari organisasi perangkat daerah (OPD) Samarinda terkait film-film horor yang dinilai menyesatkan ini.
Ia juga meminta dukungan penuh dari OPD, khususnya Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial, untuk mendukung sikapnya.
“Nanti pasti ada tindakan kalau berita ini sampai kepada OPD atau mitra kerja saya Departemen Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial. Tolong statement saya didukung penuh sebagai mitra yang harmonis dan penuh kekeluargaan,” tandas Sani Bin Husain.