Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengusulkan pengadaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) modern untuk limbah pemotongan sapi.
Saat ini sistem IPAL yang digunakan oleh UPT RPH Kutim hanya sebatas manual. Sehingga pengolahan dan pemanfaatan limbahnya tidak maksimal.
Kendati demikian, IPAL tersebut masih mencukupi untuk pemotongan sapi saat ini.
“Dengan rata-rata 6 hingga 7 ekor sapi, IPAL kami masih mencukupi meskipun pengolahannya tidak maksimal,” ungkap Kepala UPT RPH Kutim, Abdi didampingi Plt. Kepala Dinas Pertanian, Ajuansyah saat diwawancarai oleh Insitekaltim.com di ruang Kepala Dinas, Kantor Dinas Pertanian Kutim, Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta, Rabu (2/6/2021)
Ia menginginkan IPAL yang modern seperti di daerah lain, Kota Bontang sebutnya, sudah menggunakan alat modern. Sehingga pengolahan dan pemanfaatan limbah pemotongan sapi maksimal.
“IPAL di Kota Bontang menggunakan pengolahan beberapa tahap dengan alat yang memadai sehingga limbah padat dan cair dapat digunakan sebagai pupuk serta limbah cair lainnya dapat dibuang ke lingkungan dalam kondisi sudah bersih dari bau,” terangnya.
Abdi menambahkan dengan alat IPAL yang diusulkan tersebut, dapat mengubah limbah cair menjadi pupuk cair yang berguna untuk tanaman.
“Semoga tahun depan usulan ini dapat terealisasi,” tutup Abdi.