Insitekaltim, Bontang – Pembangunan pabrik soda ash di Bontang, dengan investasi sekitar Rp2,7 triliun, diharapkan dapat membantu menekan angka pengangguran yang masih tinggi di kota ini.
Proyek besar yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2026 ini diproyeksikan akan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal selama masa konstruksi, membawa angin segar bagi warga yang mencari lapangan pekerjaan.
Anggota Komisi B DPRD Kota Bontang Suharno mendorong perusahaan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2018 yang menetapkan setidaknya 75% pekerja harus berasal dari Bontang.
Menurutnya, aturan ini harus benar-benar dijalankan agar manfaat proyek bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Perda sudah jelas mengatur 75 persen tenaga kerja harus dari warga lokal. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja untuk memastikan aturan ini bukan hanya di atas kertas,” ujar Suharno.
Tingkat pengangguran di Bontang memang masih jadi tantangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota ini berada di angka 7,81 persen, meski turun dari 9,92 persen di tahun sebelumnya.
Dengan angka yang masih cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di Kalimantan Timur, peluang kerja dari proyek soda ash ini diharapkan mampu membantu menekan angka pengangguran.
“Investasi besar seperti ini seharusnya bisa berdampak nyata. Jika aturan 75 persen tenaga kerja lokal benar-benar diterapkan, kita pasti akan melihat dampak positif dalam mengurangi pengangguran di Bontang,” kata Suharno.
Suharno juga menekankan pentingnya pengawasan agar perusahaan menjalankan komitmen mereka dalam menyerap tenaga kerja lokal.
Menurutnya, peran aktif dari Dinas Tenaga Kerja sangat dibutuhkan untuk memastikan aturan ini dilaksanakan, sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari investasi yang masuk ke Bontang.
“Jangan sampai aturan ini hanya terlihat ‘garang di atas kertas’ tapi lemah dalam pelaksanaan. Kami ingin melihat aturan ini benar-benar dijalankan dan bisa menekan angka pengangguran,” tambahnya.