Insitekaltim, Samarinda – Mengukir perjalanan di dunia keterampilan bukanlah hal yang mudah, namun bagi Alda Al Ali Murrabbaniah, pemuda asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, jalan itu telah membawanya menjadi salah satu pemuda pelopor yang diakui di tingkat provinsi.
Berkat dedikasinya dalam membangun keterampilan menjahit di lingkungan masyarakat, ia mendapatkan penghargaan Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan 2024 Provinsi Kalimantan Timur dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim pada peringatan Sumpah Pemuda ke-98 tahun 2024.
Alda kini dikenal sebagai pelopor di bidang pendidikan keterampilan, khususnya dalam menjahit. Melalui perjalanan yang ia mulai dari usia muda, ia telah menginspirasi banyak orang untuk melihat keterampilan sebagai jalan untuk memberdayakan diri dan sesama.
Alda memulai kariernya sebagai penjahit dari bangku sekolah. Ia lulusan dari SMK 2 Tenggarong jurusan Tekstil, yang memberinya bekal dasar dalam menjahit. Dengan ketekunan dan semangat belajar, Alda tak hanya menjadikan keterampilan ini sebagai cara bertahan hidup, tetapi juga sebagai fondasi bagi masa depan yang lebih cerah.
“Saya mencoba sekolah sambil bekerja, hingga akhirnya setelah lulus saya merasa yakin di bidang jahit-menjahit,” ungkap Alda usai diberi penghargaan pada Upacara Sumpah Pemuda di halaman Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Senin (28/10/2024).
Semangat kewirausahaan Alda mulai menguat pada tahun 2020, ketika ia berani membuka usaha jahit sendiri. Awalnya ia hanya melayani kebutuhan kecil, namun lambat laun semakin banyak pelanggan yang percaya pada hasil karyanya.
Dua tahun setelah memulai usaha, Alda tak hanya fokus pada bisnis pribadi, tetapi juga mulai merangkul para pemuda yang ingin belajar menjahit. Ia menerima sebelas pemuda untuk kursus jahit, yang kemudian menginspirasinya untuk mendirikan komunitas “Penjahit Tenggarong.” Dengan anggota sekitar 50 orang, komunitas ini menjadi wadah bagi mereka yang ingin mendalami keterampilan menjahit secara serius.
“Kami ingin memberikan ruang dan peluang belajar bagi pemuda di Tenggarong,” jelas Alda. Dalam komunitas ini, para anggotanya tidak hanya belajar menjahit, tetapi juga merasakan bagaimana keterampilan dapat menjadi jalan untuk mandiri dan berkontribusi bagi masyarakat sekitar.
Sebagai seorang pengusaha muda, Alda menerima pesanan pakaian yang beragam, mulai dari baju pengantin, dress, kebaya, hingga pakaian dinas harian (PDH). Ia melayani pelanggan dari Tenggarong hingga Samarinda, yang membawa bahan mereka sendiri dan memesan model pakaian sesuai keinginan. Usahanya kini berkembang pesat dan ia terus berupaya meningkatkan kualitas serta jangkauan layanan.
“Dengan usaha ini, kami bisa harap bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” tambah Alda. Melalui produk-produk hasil karyanya, Alda tidak hanya menyediakan layanan menjahit tetapi juga berusaha membawa karya lokal ke level yang lebih tinggi.
Penghargaan sebagai pemuda pelopor yang diterima Alda merupakan bukti nyata dari semangat Sumpah Pemuda yang masih menyala di generasi muda. Ia berharap, melalui dedikasi dan kerja kerasnya, semakin banyak pemuda di Kaltim yang melihat keterampilan sebagai jalan untuk menciptakan perubahan positif.
“Saya ingin terus menginspirasi dan mendukung pemuda-pemuda lain agar percaya bahwa mereka mampu berkarya dan mandiri,” pungkas Alda. Di hari Sumpah Pemuda ini, Alda tak hanya mengingatkan kita tentang pentingnya persatuan, tetapi juga pentingnya saling mendukung dalam mencapai cita-cita bersama.