Insitekaltim,Sangatta – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) Mulyono menanggapi terkait isu penjualan buku paket oleh salah satu sekolah di Sangatta.
Pembelian buku paket pelajaran dikeluhkan dan menjadi keresahan masyarakat, sebab yang mereka tahu, jika buku pembelajaran sudah diberikan secara gratis oleh pemerintah daerah.
Akan hal ini, Mulyono mengakui jika sebelumnya pihaknya telah membahas hal ini dengan seluruh kepala-kepala sekolah di Kutim.
Hasilnya, betul terdapat sekolah-sekolah yang memperjualkan buku dengan dibantu oleh komite-komite sekolah.
Mulyono menjelaskan dalam dunia pendidikan saat ini ada yang namanya buku wajib dan buku pendamping. Buku wajib disiapkan oleh pemerintah sedangkan buku pendamping tidak disediakan oleh pemerintah dan sifatnya tidak wajib.
“Jadi saat ini yang diperjualbelikan sekolah itu buku pendamping,” terangnya kepada Insitekaltim di ruang kerjanya, Selasa (15/8/2023).
Pembelian buku pendamping ini sebetulnya tidak diwajibkan sebab semua pembelajaran sudah dimuat dalam buku wajib.
“Isinya hampir sama, hanya buku pendamping lebih rinci dan lengkap. Sementara buku wajib memuat gambaran bersarnya,” kata Mulyono.
Meski demikian ia menegaskan kepada semua kepala sekolah untuk menghindari persoalan jangan sampai ada kesan sekolah ‘jualan’ buku. Kalaupun mau membeli, sebaiknya membeli di luar.
“Intinya buku pendamping memang tidak disediakan oleh pemerintah dan itu sifatnya tidak wajib. Kalaupun ada yang mau beli silakan tapi kami tidak menyediakan, tidak menjual itu,” imbuhnya.
“Secara umum buku wajib pun sudah mencukupi untuk anak sekolah, namun terkadang orang lebih mudah mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan lain itu di buku pendamping tadi,” tandasnya.
Pihaknya pun menekankan bahwa pembelian buku tersebut tidak diwajibkan, namun jika sekolah mewajibkan hal tersebut maka itu menjadi suatu masalah.
“Kalaupun ada maka kami akan berikan teguran. Jika memang terbukti sekolah mewajibkan, karena itu sudah tidak sesuai dengan rapat sebelumnya,” tutupnya.