Insitekaltim, Samarinda – Di sudut terluar Kota Samarinda, di kampung kecil bernama Loa Kumbar, demokrasi sedang bersiap menyapa warganya. Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat mengungkapkan bahwa lokasi ini memiliki tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pilkada mendatang.
Tidak seperti wilayah lain yang terhubung dengan kelurahan, akses ke Loa Kumbar hanya memungkinkan melalui jalur sungai.
“Kita sudah mitigasi untuk mendistribusikan, karena kalau kita pakai jalur darat lebih berisiko. Oleh karenanya, kita akan menggunakan jalur sungai,” jelas Firman, Minggu (24/11/2024).
Rencana pendirian TPS di Loa Kumbar melibatkan perjalanan yang tidak biasa. Distribusi logistik dan petugas pemungutan suara akan melewati wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terlebih dahulu, tepatnya di Loa Duri. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan kapal yang akan menyeberangi Sungai Mahakam menuju Loa Kumbar.
Firman menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan setelah mempertimbangkan lokasi TPS alternatif yang sangat jauh dari pemukiman warga setempat. “Sesungguhnya di sana tadinya ditiadakan TPS, tapi digabung ke TPS terdekat, tapi sangat jauh sekali. Lebih baik kita diberikan TPS saja,” tambahnya.
Selain tantangan akses, potensi bencana alam seperti banjir juga menjadi perhatian KPU Samarinda. Namun, Firman memastikan bahwa lokasi pendirian TPS telah dipilih dengan cermat.
“Untuk potensi banjir, TPS-TPS banjir rasanya di Samarinda sudah tidak ada lagi, karena rencana pendirian TPS itu sudah ditentukan di titik-titik yang tidak menjadi banjir,” ujarnya.
Keputusan mendirikan TPS di Loa Kumbar adalah wujud komitmen KPU Samarinda untuk memastikan hak pilih setiap warga, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terisolasi. Meski menantang, langkah ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah milik semua, tanpa terkecuali.
Pemilu di Loa Kumbar bukan sekadar proses administratif, tetapi juga simbol upaya membawa suara rakyat hingga ke sudut-sudut terpencil, menyeberangi sungai dan menghadapi segala rintangan.
Firman Hidayat dan tim KPU Samarinda, melalui persiapan matang ini, menggarisbawahi pentingnya inklusivitas dalam demokrasi Indonesia.