Insitekaltim,Samarinda – Dalam upaya mewujudkan zero emisi pada tahun 2060, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pembentukan Forum Energi Daerah
Acara yang berlangsung di Hotel Verona Samarinda pada Senin (8/7/2024) itu dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas ESDM Ujang Rachmad.
Ujang Rachmad menjelaskan bahwa pembentukan Forum Energi Daerah sangat penting untuk membahas isu-isu strategis di sektor energi dan sumber daya mineral.
“Hasil dari diskusi ini akan dirumuskan menjadi rekomendasi kebijakan bagi para pengambil keputusan,” ujarnya.
Pada FGD tersebut terdapat banyak hal yang digarisbawahi sebagai isu strategis yang saat ini tengah menjadi perhatian. Di antaranya penerapan cofiring pada pembangkit listrik konvensional dengan bahan bakar berbasis biomassa.
Penerapan prinsip-prinsip konservasi energi, pemanfaatan bekas tambang batu bara untuk menghasilkan energi baru terbarukan (EBT), penggunaan bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil serta penyusunan Peta Jalan Transisi Energi untuk mencapai target pemenuhan energi pada tahun 2045.
“Pada kesempatan FGD hari ini, kita akan membahas bagaimana penggunaan energi listrik di perusahaan pertambangan, kawasan industri, hingga di perhotelan dan rumah tangga dalam konteks hubungannya dengan potensi transisi energi melalui peningkatan EBT,” tambah Ujang Rachmad.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim itu juga menekankan pentingnya penyelarasan dokumen perencanaan di tingkat daerah dengan perencanaan di tingkat pusat.
Dalam hal ini, Rencana Umum Energi Daerah (RUED) harus berpedoman pada Rancangan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rancangan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
“Kita perlu mengelaborasi dan menguatkan komunikasi dengan pemerintah pusat, agar RUED ini menjadi sebuah dokumen perencanaan yang selaras dengan rencana dan target pembangunan energi secara nasional,” tutur Ujang Rachmad.
Dengan terbentuknya Forum Energi Daerah, diharapkan berbagai isu strategis terkait energi dapat ditangani dengan lebih efektif, sehingga Kalimantan Timur bisa mencapai target Zero Emisi 2060 sesuai dengan harapan pemerintah daerah dan masyarakat.
Ujang Rachmad juga berharap agar Kalimantan Timur mampu mewujudkan transisi energi yang berkeadilan. Menurutnya, sektor swasta yang bergerak di industri pertambangan memiliki peran besar dalam mewujudkan transisi energi dari tak terbarukan menuju energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan zero emisi.
FGD Pembentukan Forum Energi Daerah ini diawali dengan pemaparan materi dari para narasumber, di antaranya Direktur Operasional dan Bisnis PT KIE Indra Kusuma, Divisi Pengembangan dan Bisnis PT KDM Nugraha Bayu Samodra, Senior Manager Perencanaan PLN Akbar Patonangi, Ketua Forum KTT Kaltim Rd Agah Wahyu dan Sekretaris PHRI Kaltim Febri Yudiono.
Mereka memberikan wawasan dan pandangan mengenai strategi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai transisi energi di Benua Etam.