Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) di bawah kepemimpinan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji terus memacu pelaksanaan program-program prioritas yang telah dicanangkan sejak awal menjabat.
Mendekati 100 hari masa kerja, evaluasi menyeluruh terhadap program belum dilakukan, namun fokus pemerintah saat ini adalah memastikan seluruh agenda utama berjalan sesuai rencana.
“Mendekati 100 hari kerja, evaluasi belum ada. Tapi kita akan pastikan bahwa program kita sudah berjalan,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, H. Seno Aji, saat ditemui usai menghadiri pembukaan KalaFest 2025 di Islamic Center Samarinda, Jumat, 23 Mei 2025.
Wagub Seno Aji dan Gubernur Rudy Mas’ud resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 20 Februari 2025. Sejak dilantik, keduanya langsung bergerak cepat dengan merumuskan program kerja 100 hari yang menekankan pada tiga sektor utama: pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Salah satu program unggulan yang sangat dinantikan publik adalah Gratispol, yaitu program pendidikan gratis dari jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi (S1, S2, hingga S3). Program ini dirancang untuk memastikan akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Kaltim tanpa terkendala biaya.
“Program pendidikan Gratispol ini sangat penting. Kita ingin seluruh anak-anak Kaltim, dari pelosok hingga kota, punya kesempatan yang sama menempuh pendidikan tinggi,” ujar Seno Aji dalam kesempatan terpisah beberapa waktu lalu.
Di sektor kesehatan, pemerintah telah memulai pelayanan pengobatan gratis dan penyediaan makanan bergizi untuk anak sekolah. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi beban biaya pengobatan dasar, khususnya bagi keluarga kurang mampu.
Selain itu, program peningkatan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama. Pemprov Kaltim memfokuskan pada perbaikan dan pembangunan jalan penghubung antarkabupaten, jembatan strategis, serta penyediaan fasilitas umum yang layak. Upaya ini sekaligus mendukung rencana besar pemerintah pusat menjadikan Kaltim sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seno Aji menegaskan, keberhasilan program-program ini tidak dapat dicapai tanpa kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, ia mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi dan mengawal pelaksanaan agenda 100 hari kerja ini secara konstruktif.
“Kami mengajak semua pihak, dari legislatif, birokrat, hingga masyarakat umum untuk ikut mengawasi dan memberi masukan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa evaluasi terhadap pelaksanaan program akan dilakukan secara menyeluruh setelah 100 hari kerja selesai. Evaluasi ini mencakup aspek realisasi anggaran, dampak terhadap masyarakat, dan efektivitas implementasi di lapangan.
“Evaluasi itu penting, tapi kita ingin lihat dulu programnya jalan. Nanti setelah itu baru kita ukur keberhasilannya,” ucap Seno.
Dengan sisa waktu kurang dari dua pekan menuju 100 hari kerja, Pemprov Kaltim terus mengejar target dan memantau langsung pelaksanaan program di lapangan. Komitmen pemerintah daerah tidak hanya pada pencapaian administratif, tetapi juga pada hasil nyata yang dirasakan masyarakat.
“Yang terpenting bagi kami, masyarakat bisa merasakan manfaat dari program ini. Itulah esensi dari pelayanan publik yang ingin kita wujudkan di Kaltim,” tutup Seno Aji. (ADV/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri