
Insitekaltim,Sangatta – Komisi B DPRD Kutim menyoroti kinerja PDAM Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim yang mengalami kerugian akibat los distribusi air bersih sebesar 20 persen.
Ketua Komisi B DPRD Kutim Hepni Armansyah mengatakan perusahaan daerah (Perumda) yang mengelola kebutuhan air bersih kehilangan pendapatan hampir Rp 24 miliar.
“Los distribusi 20 persen. Kalau kita samakan produksinya seperti tahun lalu yakni 13 juta meter kubik maka yang hilang itu sekitar 2,7 juta meter kubik di kalikan dengan Rp 8000, maka pendapatan sebesar Rp 24 miliar hilang,” jelasnya kepada awak media, Senin (7/11/2022).
Komisi B pun menuntut PDAM TTB Kutim untuk bekerja efesien yakni menurunkan hingga setengah dari los distribusi tersebut.
“Kami tuntut efesiensi lagi. Jadi kalau bisa turunkan sampai 10 persen aja los nya, pendapatan yang keluar juga tidak besar,”ujarnya.
Tidak hanya soal los distribusi air bersih, mitra PDAM TTB Kutim ini juga menyoroti laporan hasil laba-rugi yang di audit BPK.
Hasil audit tersebut di ketahui PDAM TTB Kutim mengalami kerugian Rp 2,8 miliar dari pendistribusian air bersih.
Hal ini sangat di sayangkan Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, menurutnya dalam distribusi air bersih kepada masyarakat tidak ada istilah rugi. Sebab berkaca dari tahun sebelumnya, PDAM TTB Kutim mengalami keuntungan hingga Rp 4,5 miliar.
“Bagi saya ini bukan rugi, tapi penurunan kinerja. Misi PDAM memang melayani masyarakat, tapi bukan berarti kita tidak bisa untung. Kalau lebih efisien dalam bekerja kita bisa untung,” tandasnya.