Reporter: Angel – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Kecelakaan yang terjadi di simpang empat Bontang Kuala akibat padamnya lampu lalu lintas di daerah tersebut menjadi perhatian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang Ikhwan mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan lampu lalu lintas di persimpangan Bontang Kuala mati.
“Kendala ketika perbaikan di antara peralatan yang dimiliki tidak sesuai dengan spesifikasi kerusakan trafic laight, sehingga perlu perakitan khusus dengan alat yang ada,” kata Ikhwan saat ditemui usai rapat kerja di Gedung Sekretariat Gedung DPRD Kota Bontang, Selasa (23/2/2021).
Lanjut Ikhwan, sebenarnya Dishub Kota Bontang sudah lama membuat detail engineer design (DED) untuk perancangan area trafic control system (ATCS) namun terkendala pendanaan.
“Sebenarnya kami sudah membuat DED untuk ATCS. Harganya sekitar Rp 4 miliar hingga Rp5 miliar,” tambahnya.
Tidak hanya itu, pihaknya sudah mengusulkan ke pemkot perihal pengadadaan ATCS pada anggaran tahunan. Namun, usulan tersebut hingga saat ini belum disetujui.
“Untuk hal ini kami sudah usulkan melalui anggaran tahunan Dishub, tapi belum disetujui,” ungkapnya.
Jika Kota Bontang mengaplikasikan ATCS, pihaknya akan lebih mudah dalam mengontrol kondisi lalu lintas di seluruh titik simpang di Kota Bontang. Dengan begitu pihaknya dapat mengontrol melalui control room sehingga jika ada kerusakan pada trafic light dapat diatasi dengan lebih cepat.