
Insitekaltim,Sangatta– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) Mulyono berkomitmen untuk mengoptimalkan pembenahan pembangunan pendidikan. Caranya dengan mengonsolidasikan bidang pendidikan kepada seluruh pejabat di lingkungannya.
“Langkah pertama yang dilakukan adalah konsolidasi itu pembenahan ke dalam dan rapat dengan seluruh pejabat di sini,” ungkap Mulyono saat wawancara langsung di Disdikbud Kutim, Jumat (1/9/2023).
Langkah pertama Mulyono adalah mendengarkan program-program yang ada dan menyelaraskannya dengan program pemerintah, termasuk visi dari bupati dan wakil bupati. Program-program ini telah diterjemahkan menjadi 5 misi, dan 2 di antaranya terfokus pada Dinas Pendidikan Kebudayaan.
“Pertama ya tentu untuk mendengar apa yang menjadi program kita untuk kita selaraskan dengan program pemerintah,” ucapnya.
Dari 5 misi ini, tercipta 7 program unggulan. Mulyono berkomitmen untuk mengevaluasi capaian dari program-program ini dan memaksimalkannya hingga akhir masa jabatan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang pada akhir tahun 2024.
“Saat kita konsolidasi lagi kita evaluasi dari tujuh program ini sudah sejauh mana capaiannya. Kita maksimalkan lagi sampai dengan akhir masa jabatan beliau di akhir tahun 2024 nanti,” sambungnya.
Dua dari tujuh program tersebut adalah pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan di semua kecamatan serta upaya meningkatkan standarisasi akreditasi bagi sekolah negeri dan swasta. Meskipun telah ada kemajuan, Mulyono merasa masih perlu melakukan upaya lebih lanjut.
“Nah dua inilah yang menurut kami masih belum tuntas perlu kita maksimalkan. Artinya kita harus melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya dengan data yang ada ini,” katanya.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi sekolah, Mulyono membentuk tim yang terdiri dari 32 orang dan melakukan kunjungan ke lapangan. Mereka mengunjungi 18 kecamatan, 139 desa, dan 2 kelurahan, serta sekitar 802 satuan pendidikan. Setiap kunjungan dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif, termasuk pertemuan dengan kepala sekolah, pemotretan kondisi sekolah, serta mendengarkan keluhan dan harapan dari sekolah-sekolah tersebut.
“Akhirnya kita bentuk tim melibatkan semua bidang sebanyak 32 orang turun ke lapangan. Saya langsung, memimpin keliling ke 18 kecamatan 139 desa dan 2 kelurahan. Kurang lebih 802 satuan pendidikan,” ungkapnya.
Semua data yang terkumpul menjadi dasar perencanaan agar
menjadi lebih baik. Mulyono menganggap bahwa perencanaan yang baik harus didasarkan pada data yang kuat. Dengan langkah-langkah ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur berupaya mewujudkan visi pembangunan yang telah ditetapkan.