
Insitekaltim, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor usaha mikro dan kecil sebagai bagian penting dari visi pembangunan Kukar 2021–2026. Visi tersebut menekankan terciptanya masyarakat yang sejahtera dan berbahagia, salah satunya melalui penguatan sektor ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal.
Bukti nyata dari komitmen ini ditunjukkan lewat penyelenggaraan Kartanegara Coffee Event (KCE) 2025, yang dibuka secara resmi oleh Bupati Edi Damansyah pada Kamis malam, 24 April 2025. Acara tersebut berlangsung di halaman Kwarcab Pramuka, Jalan Awang Sabran, Kelurahan Panji, Tenggarong.
Dalam sambutannya, Edi Damansyah menyampaikan bahwa KCE merupakan bagian dari strategi besar Pemkab Kukar untuk mendorong hilirisasi produk pertanian, khususnya kopi, serta membangun ekosistem bisnis kopi yang kuat dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya menjadikan kopi bukan hanya sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya lokal.
“Melalui event ini diharapkan ekosistem bisnis kopi akan terus tumbuh dan mengangkat komoditas kopi lokal di pasaran sebagai upaya hilirisasi produk pertanian serta meningkatkan daya tarik budaya dan wisata,” ujarnya di hadapan para pelaku usaha mikro, komunitas kopi, dan tamu undangan lainnya.
Lebih lanjut, Bupati Edi menyebut kopi telah menjadi simbol yang melampaui fungsinya sebagai minuman, dan kini mewakili nilai-nilai kebersamaan, keterbukaan, serta kolaborasi lintas wilayah. Ia berharap masyarakat semakin menghargai perjalanan kopi, mulai dari proses produksi di hulu hingga ke konsumen di hilir, dan menjadikan kopi sebagai simbol kebanggaan daerah.
“Saya merasa sangat senang dan bangga bisa berdiri di acara ini. Seperti yang kita ketahui bersama, kopi bukan hanya sekedar minuman, tetapi telah menjadi bagian dari budaya yang melintasi batas-batas negara,” tutur Edi.
Tak hanya itu, sambungnya, acara ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi Kukar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis produk lokal. KCE menjadi platform kolaboratif yang mempertemukan petani kopi, pelaku UMKM, barista, serta komunitas pencinta kopi dari berbagai daerah.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar Taufiq Zulfian Noor, dalam laporannya menyebutkan bahwa KCE 2025 berhasil menarik antusiasme tinggi, dengan kehadiran 150 peserta dari berbagai wilayah, termasuk dari Kalteng, Sangatta, Bontang, Jawa Barat, hingga Jakarta. Event ini juga menghadirkan dua juri nasional, 15 juri lokal dari kalangan ahli barista dan penggiat kopi, serta puluhan pelaku UMKM.
“Event ini pertama kali dilaksanakan di Kukar dan mendapat respons luar biasa. Ini menunjukkan bahwa potensi kopi lokal kita sangat besar dan diminati,” ungkap Taufiq.
Turut hadir dalam pembukaan KCE 2025 adalah sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), perwakilan Bank Kaltimtara, tokoh masyarakat dan pemuda, serta para pelaku usaha dari dalam dan luar daerah. Kehadiran mereka menandakan dukungan lintas sektor terhadap pengembangan industri kopi di Kukar.
Dengan suksesnya penyelenggaraan KCE 2025, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berharap dapat membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui produk unggulan daerah, sekaligus memperkenalkan kopi Kukar ke pasar nasional bahkan internasional. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas dapat mendorong kemajuan ekonomi lokal secara berkelanjutan. (Adv)