Insitekaltim, Balikpapan – Gubernur Kalimantan Timur Dr. H. Rudy Mas’ud atau yang akrab disapa Gubernur Harum menyambut hangat kedatangan 12 anggota Komisi V DPR RI di VIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Senin pagi 28 Juli 2025.
Kunjungan kerja ini menjadi momen penting dalam rangka meninjau infrastruktur dan transportasi yang terhubung langsung ke kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam sambutannya, Gubernur Harum menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan dan pedalaman Kalimantan Timur.
Ia mencontohkan kondisi terkini di Mahakam Ulu dan Kutai Barat, dua daerah yang kerap terisolasi akibat minimnya akses jalan darat. Hal ini berimbas pada tingginya harga bahan pokok, yang bahkan bisa mencapai Rp1,2 juta per 25 kilogram beras akibat mahalnya ongkos distribusi.
“Jalan yang baik di perbatasan akan membantu masyarakat kita di sana. Sebab harga bahan-bahan pokok sangat mahal karena faktor transportasi,” ujarnya.
Selain meninjau ruas jalan tol menuju IKN dan rumah susun yang tengah dibangun di kawasan tersebut, rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Andi Iwan Darmawan Aras juga dijadwalkan mengunjungi Bandara IKN.
Turut hadir dalam penyambutan Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, pimpinan instansi vertikal, serta sejumlah kepala OPD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Kunjungan ini tak hanya penting secara politis, tetapi juga strategis dari sisi ekonomi. Kalimantan Timur sendiri mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup impresif dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 6,17%, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 5,03%. Sektor pemerintahan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi, disusul konstruksi dan industri pengolahan.
Namun, potret makro ini belum mencerminkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Kaltim. Di saat kota-kota besar seperti Balikpapan dan Samarinda menunjukkan pertumbuhan pesat, kawasan pedalaman dan perbatasan masih menghadapi tantangan akut terkait logistik dan aksesibilitas.
Pembangunan infrastruktur menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan ini. Selain membuka konektivitas ke IKN dari arah barat, jalan-jalan yang dibangun di perbatasan juga akan memperkuat ketahanan logistik daerah-daerah terluar.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Kalimantan Timur menyumbang hampir separuh dari total PDRB regional Kalimantan. Meski demikian, tantangan ke depan tetap besar.
Di Triwulan I 2025, pertumbuhan ekonomi Kaltim mulai melambat ke angka 4,08%. Oleh karena itu, optimalisasi infrastruktur dipandang sebagai solusi untuk mendorong kembali momentum pertumbuhan, sekaligus mempercepat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kunjungan kerja Komisi V DPR RI ini pun diharapkan menjadi titik tolak bagi peningkatan alokasi anggaran pusat ke Kaltim, khususnya untuk pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur dasar lainnya di kawasan strategis. (Adv/Diskomonfokaltim)
Editor: Sukri