
Insitekaltim,Samarinda – Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Mohammad Novan Syahronny Pasie mengungkapkan keprihatinannya terhadap lonjakan volume sampah yang terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dengan rata-rata 600 ton sampah per hari masuk ke TPA, Novan menegaskan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini agar tidak menimbulkan persoalan serius di masa yang akan datang.
Menurut Novan, salah satu langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda adalah penyediaan lahan yang memadai untuk tempat penampungan sementara (TPS), tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan tempat pembuangan akhir (TPA).
Saat ini, luasan lahan untuk fasilitas tersebut masih kurang, hingga dapat menghambat upaya pengelolaan sampah secara efisien dan berkelanjutan.
“Diperlukan kolaborasi dengan pihak ketiga, seperti kelompok pemulung di TPST untuk membantu dalam pengurangan dan pengelolaan sampah,” ujarnya.
Novan juga mengkhawatirkan akibat dari kurangnya solusi permanen terhadap masalah sampah, seperti penumpukan sampah di berbagai tempat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya mengambil tindakan cepat dan terencana untuk menanggulanginya sebelum memburuk, seperti memiliki TPA yang lebih luas dan ramah lingkungan.
“Diperlukan langkah konkret dan terencana untuk mengatasi permasalahan sampah di Samarinda, seperti memiliki TPA yang lebih luas dan ramah lingkungan,” sebutnya.
Selain upaya pemerintah, Novan juga memandang penting peran aktif kelompok masyarakat dalam penanganan sampah. Mereka diharapkan terlibat dalam proses pemilahan sampah sebelum dibuang ke TPA, sebagai langkah untuk mengurangi volume sampah yang masuk.