Insitekaltim,Samarinda – Dalam upaya memperluas wawasan, pengalaman serta jaringan kolaboratif di sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan bimbingan teknis (bimtek).
Bimtek yang bertajuk “Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Melalui Pengembangan Daya Tarik Produk di Kalimantan Timur” ini berlangsung di Hotel Harris Samarinda, pada Minggu (30/6/2024).
Tujuan utama dari bimtek ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pelaku industri kreatif, media dan UMKM mengenai strategi pemasaran pariwisata yang efektif serta bagaimana mengembangkan daya tarik produk wisata di Kaltim.
Dengan demikian, diharapkan mereka dapat meningkatkan pengalaman dan keterampilan dalam mengelola sektor pariwisata serta membangun jaringan kolaboratif yang kuat untuk mendukung pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan di Benua Etam.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono mengemukakan pentingnya pengambilan langkah berbasis riset dan data untuk mengoptimalkan potensi pariwisata digital di Kaltim, yang kini menjadi fokus sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jadi bagaimana yang sudah saya sampaikan di forum, teman-teman yang potensial di Kaltim tidak hanya duduk tapi segera mencari riset. Harus by research dan data kira-kira apa yang bisa segera dikembangkan dan dimanfaatkan,” ungkap Marhen.
Ia menambahkan bahwa Kaltim sebagai IKN harus dimanfaatkan secara positif, khususnya untuk masyarakat Kaltim, agar tidak hanya menjadi penonton.
Selain itu, Marhen juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam mendukung visi Kaltim untuk Indonesia.
“Kita tidak bisa sendirian, harus pakai strategi adaptasi, kemudian juga membuat inovasi yang berlanjut dengan kolaborasi, baik itu dari pemerintah pusat, provinsi Kaltim dan kabupaten/kota yang ada di Kaltim,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian turut menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat lokal melalui acara-acara seperti Kaltim Travel Fair adalah langkah konkret dalam memperkuat ekonomi lokal melalui pariwisata.
“Saya merasa sangat bangga karena terbukti kementerian dan pemerintah daerah di provinsi Kaltim ini bisa sinergi. Dalam waktu dekat juga akan ada Kaltim Travel Fair yang merupakan kolaborasi antara pemerintahan pusat dan daerah,” tuturnya.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif menjadi prioritas dengan pengenalan sertifikasi bagi para pelaku industri kreatif seperti musisi, fotografer dan penari.
“Kami juga sangat mendukung niat pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong peningkatan kapasitas dari sumber daya manusia di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi kreatif yang beragam kegiatan, termasuk sertifikasi di bidang musisi, fotografer, bahkan penari,” tambah Hetifah.
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Yekti Utami juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang ekonomi kreatif, destinasi pariwisata, pemasaran dan pengembangan SDM.
Menurutnya, keberhasilan pengembangan pariwisata di Kaltim yang kaya akan budaya dan keindahan alam tak lepas dari komitmen bersama untuk berkolaborasi dan berbagi kebahagiaan.
“Ketika ada yang datang ke sini, mereka harus bahagia dan yang ditinggalkan pun akan jadi bahagia. Itu sebenarnya kunci. Kita memang harus bisa berkolaborasi, tidak bisa berjalan sendiri. Ada empat bidang di Kaltim. Yakni bidang ekonomi kreatif, destinasi, pemasaran dan SDM,” tandas Yekti.