INSITEKALTIM SAMARINDA – Kaltim memiliki kontribusi besar terhadap upaya penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) mencapai 12 persen dari target pemerintah sebesar 29 persen.
Sebagai upaya mendukung penurunan emisi dan perbaikan tata kelola hutan, maka WWF Indonesia melakukan perjanjian kerjasama dan kesepahaman dengan Pemprov Kaltim.
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak sangat mengapresiasi kinerja dan dukungan WWF Indonesia terhadap upaya penurunan emisi GRK yang dilakukan pemerintah.
“MoU penurunan GRK melalui sistem portal data perhitungan karbon emisi ini sangat mendukung dan saya minta WWF Indonesia bersinergi dengan tim geospasial Bappeda. Kita perlu perkuat one map one data,” katanya, Kamis (17/5/2018).
Menurut dia, Kaltim terus berupaya melakukan penurunan emisi dan penekanan laju deforestasi dan degradasi hutan berbasis kinerja (REDD+) memanfaatkan data geospasial.
Karenanya, pengelolaan portal data WWF Indonesia dengan geospasial Pemprov Kaltim akan menjadi pilot project di Indonesia dalam upaya bersama penurunan emisi GRK nasional.
“Kita optimalkan perencanaan, pelaksanaan dan penelitian guna mendukung pencapaian rencana aksi daerah penurunan emisi GRK Kaltim untuk Indonesia,” ungkap Awang Faroek.
Sementara itu CEO WWF Indonesia Rizal Malik mengemukakan kerjasama untuk mensinergikan upaya penurunan emisi di Kaltim dengan sistem portal data perhitungan emisi.
“Kerjasama dilakukan terkait pengukuran, pelaporan dan pengendalian kegiatan yang menyebabkan emisi GRK pada sektor lahan,” ujar Rizal Malik.
Dia menambahkan sektor lahan dan kehutanan merupakan sektor strategis dalam penurunan emisi melalui program forest carbon partnership facilities – carbon fund (FCPF-CF).
Pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan MoU antara Gubernur Kaltim dengan CEO WWF Indonesia terkait sistem portal datakarbon hutan di Kaltim.
Hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim H Riza Indra Riadi dan Manager Program Kaltim dan Kaltara WWF Indonesia Wiwin Effendi.(yans/sul/adv)