Insitekaltim Samarinda – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat membangun kepedulian yang lebih baik untuk bersama-sama menjaga air. Sebab menurut Isran, tidak akan ada kehidupan di bumi, tanpa air.
“Air sangat dibutuhkan untuk keperluan apapun. Bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga harus kita pikirkan ketersediaanya untuk generasi mendatang,” pesan Isran Noor saat membuka workshop peningkatan kapasitas aparatur pengelola sumber daya air di Kaltim yang digelar Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim di Hotel Aston Samarinda, Senin (15/10/2018).
Lebih jauh dijelaskan gubernur, konflik pemanfaatan air ke depan akan semakin tinggi. Permasalahan pencemaran juga semakin berat dan penyediaan air baku baik untuk rumah tangga, industri dan pertanian bisa dipastikan bakal semakin sulit.
Oleh sebab itu, Gubernur Isran mengajak agar semua pihak menyelesaikan perbedaan persepsi dan menyatukan langkah untuk bertindak bersama mewujudkan pengelolaan air permukaan yang berkelanjutan.
“Buang jauh-jauh ego sektoral yang selalu jadi penghambat. Ganti dengan saling pengertian dan komitmen bersama untuk penyelamatan air bumi kita. Harus ada inovasi terbaik untuk membantu Gubernur dan Bupati/Walikota dalam merumuskan kebijakan pengelolaan air ini.
Permasalahan pengelolaan sumber daya air hendaknya dapat menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi seluruh stakeholder maupun masyarakat, sehingga pengelolaan ini betul-betul memberikan manfaat besar bagi siapa saja di daerah ini.
Artinya, hingga saat ini jika melihat kondisi sungai di Kaltim, khususnya di Sungai Karang Mumus (SKM) memang kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan, dengan adanya pendangkalan di SKM memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Misalnya, banjir.
“Karena itu, prilaku hidup bersih dan sehat sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya air. Karena, air bisa menjadi sumber kehidupan, bisa juga menjadi sumber bahaya bagi masyarakat. Contohnya, banjir besar. Karena itu, melalui workshop ini diharapkan ada hasil rumusan yang dapat membantu pemerintah, baik gubernur maupun bupati/walikota dalam menyukseskan pengelolaan sumber daya air,” jelasnya.
Isran mengingatkan, air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi mahluk Tuhan. Baik manusia maupun keanekaragaman hayati yang memerlukannya. Karena itu, kesadaran masyarakat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya air. Misalnya, jangan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Kepala Dinas PUPR Kaltim M Taufik Fauzi mengatakan, tujuan dari workshop tersebut dalam meningkatkan pengetahuan pengelolaan air baku di daerah ini. Kemudian, kegiatan ini diikuti 130 peserta, dilaksanakan selama dua hari dan dilanjut dengan orientasi lapangan ke Waduk Teritif.
Hadir Asisten Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim H Ichwansyah, Kepala Dinas PUPR Kaltim M Taufik Fauzi, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Irhamsyah dan perwakilan Dinas PUPR dan Bappeda se Kaltim serta Dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Bandung Wanny K Adidarma sebagai narasumber.
Pembukaan workshop ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Isran Noor disaksikan Asisten Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim H Ichwansyah dan Kepala Dinas PUPR Kaltim M Taufik Fauzi.(sumber humasprov)