
Insitekaltim,Sangatta – Rencana pembangunan bandara PT Indexim Coalindo mendapat dukungan dari DPRD Kutim, salah satunya Anggota Komisi B DPRD Kutim Alfian Aswad.
Adapun saat ini, sebagian lahan lokasi yang ditargetkan menjadi lokasi bandara di Desa Meloy Kecamatan Sangkulirang telah dilakukan pembebasan namun menjadi pro dan kontra lantaran persoalan izin buka bandara belum sepenuhnya dilengkapi PT Indexim Coalindo.
Bandara ini direncanakan menjadi bandara khusus, tapi penggunaan kata khusus ditolak Alfian Aswad. Pasalnya, keberadaan bandara khusus akan tidak berkontribusi pada masyarakat setempat.
“Hadirnya bandara untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Kalau bandara khusus yang menggunakannya hanya untuk petinggi PT Indexim, masyarakat tidak menikmatinya,” kata Alfian Aswad, Kamis (4/3/2023).
Dengan pertimbangan jarak dari Kutim-Samarinda-Balikpapan, Alfian Aswad meminta agar bandara PT Indexim Coalindo juga dibuka untuk umum dengan persentase 80 persen untuk perusahaan dan 20 persen untuk masyarakat.
Dengan ini tentu akan membantu masyarakat yang akan melakukan perjalanan luar daerah dan tidak harus jauh-jauh ke pusat provinsi untuk mendapatkan layanan penerbangan.
“Kalau membutuhkan waktu, biaya untuk ke Samarinda atau Balikpapan. Kenapa tidak buka peluang untuk umum jika bandara itu benar terealisasi,” jelasnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Kutim dapat memfasilitasi bertemu dengan pemangku kebijakan PT Indexim Coalindo untuk membahas terkait hal ini. Apalagi selama ini perusahaan ini belum berkontribusi kepada masyarakat khususnya Desa Maloy, Kecamatan Sangkulirang.
“Dengan pembagian 80 persen, 20 persen ini salah satu bentuk perhatian mereka kepada masyarakat Kutai Timur,” tandasnya.