Reporter: Akmal – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Jam dinding yang terletak di ujung tembok ruangan sudah menunjukkan pukul 10:00 WITA. Hal itu menandakan bahwa rapat evaluasi karyawan yang dilaksanakan MSI Group sudah mulai berjalan.
Diketahui, karyawan terdiri dari editor, admin dan wartawan tersebut sudah menduduki kursi yang telah disediakan. Mereka melihat ada salah satu pintu mulai terbuka, CEO MSI Group M Sukri datang sebagai sosok yang selalu memberi motivasi.

Salam dan sapaan ia lontarkan, tidak lupa juga Sukri mengatakan kalau beberapa menit mendatang MSI Group akan kedatangan tamu spesial.
Semua karyawan beserta pimpinan redaksi (Pimpred) dan Direktur pun merasa sangat terhormat jika ada seseorang tamu berkunjung ke kantor Infosatu.co Jalan Suryanata GG Kopta, Kota Samarinda, Sabtu (3/7/2021).
Sembari menunggu, seluruh karyawan saling melontarkan canda dan tawa untuk menghibur satu sama lain. Meskipun agenda hari ini terkait evaluasi, hati dan pikiran harus tetap mampu merelaksasikan isi yang ada di dalam kepala.
Tak terasa waktu semakin bergulir, seketika semua pendengaran tertuju pada suatu suara yang terdengar semakin mendekat. Ternyata, tamu spesial MSI Group kini sudah hadir bersamaan suasana hangat di kantor Infosatu.co.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kaltim Nidya Listiyono hadir bukan tanpa sebab, tentunya ia ingin memberikan sedikit cerita dan motivasi kepada seluruh jajaran di bawah naungan MSI Group.
Sebelum itu, Tio sapaan akrabnya menyapa wartawan yang dari Bontang, Balikpapan, Kutim, yang mengikuti agenda ini melalui via zoom. Mereka semua melambaikan tangan untuk membalas tegur sapa dari Tio.
Usai menyapa, Tio langsung memberikan materi tentang motivasi dan etika yang harus tertanam didalam diri kita. Oleh karena itu, istilah keren yang biasa didengar adalah attitude.
“Ada juga yang namanya Intellectual Quotient (IQ), saya ingin sharing sedikit bagaimana membuat berita secara dalam dan tajam serta data yang valid kepada para wartawan yang ada disini,” papar Tio kepada seluruh jajaran MSI Group.
Karena wartawan pasti akan dituntut supaya bisa menciptakan berita baik dan kreatif. Contohnya, teman-teman bisa ambil referensi dari wartawan yang sudah senior.
“Saya mengusulkan agar belajar dengan media dari luar dan wartawan senior yang punya nama dan menajemen yang baik,” kata Tio.
Karena ketika mempunyai keinginan untuk menjadi orang hebat itu tidak ada yang namanya limitasi. Kebebasan berfikir serta kreatifitas harus terus-menerus dikembangkan.
“Maka teman-teman nggak boleh punya limitasi, karena yang punya batasan terakhir itu cuma dengan Tuhan. Kalau dalam pikiran sudah merasa saya nggak bisa, itu tandanya anda bodoh. Saya yakin tidak ada manusia yang mau dikatakan bodoh,” tegasnya.
Tutur kata yang disampaikan Tio itu memiliki maksud tersendiri, karena batasan manusia sudah pasti hanya akan mentok di Tuhan. Selebihnya Tio memberikan semangat untuk tetap berusaha.
“Kalau dalam ajaran islam itu ada istilah kun fayakun, artinya jadilah maka terjadilah. Maka dari itu, kalau pencipta alam semesta sudah berkata jadi tidak ada yang nggak mungkin,”harapnya.
Hanya saja, semua itu harus diiringi dengan usaha dan ikhtiar, kalau hanya berdoa tanpa usaha juga percuma semua untaian kata yang disampaikan kepada Tuhan.
Tio yang juga sebagai anggota dewan pakar JMSI Kaltim kembali membeberkan point kedua yang sangat penting untuk dicatat. Emotional Quotient (EQ), jika IQ berbicara tentang kecerdasan, EQ adalah perilaku. Bagaimana menjadi sosok yang bisa berperilaku secara baik.
“Kalau saya punya karyawan orang pintar tapi secara EQ tidak bagus misalnya dengan orang tua tidak hormat, mohon maaf saya sisihkan walau dia cerdas,” tutur Tio.
Sekalipun memiliki kecerdasan namun tidak mempunyai emosional yang baik maka akan menjadi nilai yang buruk.
“Masa dengan orang tua anda tidak hormat panggil nama, dengan ibu bapak ngomongnya nggak karuan, ini teman-teman harus paham ada etika dan emosional yang kita bangun,” ungkapnya.
Tio menjelaskan, point penting ini bisa diterapkan dalam bidang teman-teman sebagai seorang jurnalis yang memiliki etika kepada orang sekitar.
“Anda harus cerdas ketika anda ditekan secara emosi dan pemberitaan dan lainnya anda harus tenang,” kata Tio.
Supaya yang dikeluarkan dari mulut dan yang ditulis dengan tangan tidak menjadi blunder. Terkadang Tio memantau berita-berita dari wartawan yang baru itu nulisnya belum tajem, itu nulisnya harus lebih tajem dan kosa kata anda harus lebih banyak
Sebagai perpustakaan untuk memiliki kosa kata yang luas Tio memberikan saran supaya saat menulis bisa lebih berwarna. karena Ini akan menjadi referensi.
“Kalau mau terbang seperti elang, anda harus berteman dengan elang nggak boleh berteman dengan bebek. Artinya, menjadi seseorang itu harus mampu beradaptasi dengan lingkungan,” jelasnya.
Ilmu terpenting selanjutnya ialah amati, tiru dan modifikasi. Wartawan harus bisa modifikasi supaya punya gaya sendiri sehingga apa yang dituangkan bisa diterima dengan baik dikalangan masyarakat.
Sementara itu ditempat yang sama, Sukri CEO MSI Group mengatakan bahwa ia tidak akan pernah melepaskan pandangannya kepada siapapun orang yang mempunyai niat untuk berubah.
“Banyak orang yang pintar, tapi niat untuk berubah belum tentu ada. Etika juga penting untuk dimiliki seseorang, makanya saya tidak pernah mau mengabaikan karyawan saya yang mempunyai keinginan untuk maju,” pungkasnya.