Insitekaltim Samarinda – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor mengharapkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim memaksimalkan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dengan melaksanakan berbagai kegiatan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Isran Noor merasa prihatin atas maraknya penyalahgunaan narkoba. Lebih miris lagi karena Kaltim masih berada di urutan ke tiga nasional dalam prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Untuk itu dia mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama dinas dan lembaga terkait termasuk BNNP Kaltim untuk memerangi penyalahgunaan narkoba karena akan merusak mental generasi penerus bangsa.
“Kita tidak boleh kalah dan harus berjuang untuk terus memerangi penyalahgunaan narkoba agar generasi muda terbebas dari penyalahgunaan narkoba,” tegas Isran Noor saat menerima audiensi Kepala BNNP Kaltim Raja Haryono dan jajarannya di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (29/10/2018).
Ditambahkan, Pemprov Kaltim dan pemangku kepentingan yang didukung masyarakat tidak akan pernah menyerah memerangi tindak kejahatan penyalahgunaan narkoba di daerah ini.
Isran Noor mengajak masyarakat untuk bersama-sama bahu-membahu menyelamatkan generasi mendatang dengan bertekad menjadikan Kaltim sebagai daerah yang terhindar dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Narkoba saat ini sudah menjadi masalah dan ancaman global. Peredaran dan penyalahgunaannya menjadi tantangan pemerintah, tapi juga merupakan masalah bangsa yang harus dihadapi bersama masyarakat. Saat ini kasus-kasus penyalahgunaan narkoba sangat memprihatinkan. Tidak hanya terdapat di perkotaan tetapi telah meluas hingga lingkungan masyarakat desa dan pedalaman,” kata Isran Noor.
Sementara Kepala BNNP Kaltim Raja Haryono mengatakan saat ini, BNNP menindaklanjuti Inpres Nomor 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Kegiatan P4GN dimana subtansinya agar seluruh kementerian dan kelembagaan bersama-sama melaksanakan kegiatan P4GN dengan BNN.
“Jadi BNN sebagai motor penggerak bersama lembaga terkait harus bersinergi untuk menyelamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba. Dan sampai saat ini di Kaltim 2,1 persen dari jumlah penduduk yang rawan dan terlibat narkotika, maka dari itu BNNP Kaltim bekerjasama dengan instansi terkait akan melaksanakan gerakan Desa Bersinar yaitu Desa Bersih Narkoba,” kata Raja Haryono.
(sumber humasprov kaltim)