Insitekaltim,Samarinda – Permasalahan mengenai pembelian buku di sekolah kembali mencuat di Samarinda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda kembali menegaskan kepada sekolah-sekolah agar tidak memaksakan pembelian buku kepada orang tua siswa.
“Kami sudah mengeluarkan edaran dan telah menyosialisasikan kepada sekolah-sekolah bahwa orang tua siswa tidak diwajibkan membeli buku,” ujar Kepala Disdikbud Samarinda Asli Nuryadin pada Kamis (18/7/2024).
Asli menekankan bahwa buku-buku wajib telah disediakan oleh pemerintah melalui dana Bosnas (Bantuan Operasional Sekolah Nasional). Sekolah tidak diperkenankan memaksa orang tua untuk membeli buku, selain yang disediakan pemerintah.
Kendati demikian, Asli mengakui bahwa ada orang tua yang menginginkan buku penunjang atau tambahan untuk anak-anak mereka. Hal ini diperbolehkan, tetapi bisa menimbulkan kecemburuan siswa.
“Jika itu keinginan orang tua, silakan saja. Kalau mereka ingin membeli, ya beli, kalau tidak, ya tidak. Jadi tidak ada paksaan,” jelasnya.
Asli menambahkan bahwa banyak orang tua yang terkejut mengetahui adanya fokus pada literasi di sekolah, yang memerlukan buku tambahan.
“Buku penunjang sebenarnya penting juga, tapi itu tidak boleh dipaksakan. Jika orang tua ingin membeli, silakan, jika tidak, juga tidak apa-apa,” lanjutnya.
Menurutnya, setiap orang tua memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ada yang mampu membelikan buku untuk anaknya, namun ada pula yang tidak.
Pada prinsipnya, hal ini tidak bisa dipaksakan, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.
Asli juga meminta agar orang tua yang merasa dipaksa membeli buku di sekolah untuk segera melapor kepada pihaknya.
“Jika ada kasus seperti itu, laporkan saja ke saya. Nanti kami akan memanggil dan mengklarifikasi. Tidak boleh ada pemaksaan seperti itu,” tutupnya.