
Insitekaltim, Samarinda– Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud mendukung rencana penutupan sementara waktu Jembatan Mahakam demi menekan potensi adanya korban jiwa.
Penutupan sementara waktu Jembatan Mahakam yang diperkirakan selama dua pekan itu digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
“Saya pribadi sangat mendukung teman-teman DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan itu harus segera ditutup,” ungkap Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud usai memimpin Rapat di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin 3 Maret 2025.
Selama tenggat waktu tersebut, BBPJN Kaltim dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal melakukan investasi peristiwa tertabraknya jembatan oleh kapal tongkang.
“Dan, setelah diinvestigasi nanti baru kita pikirkan apakah tetap akan dibuka atau masih ditutup sampai pengamanan jembatan ini ada,” terang Rudy.
Menurutnya apabila tidak ada struktur atau perangkat yang dipasang di sekitar jembatan untuk melindungi dari benturan kapal atau benda lainnya (fender jembatan) pascatertabrak kapal tongkang pada 16 Februari lalu, maka bukan tidak mungkin jembatan tersebut berpotensi roboh.
“Kalau disenggol sedikit lagi bisa runtuh. Apalagi jembatan itu usianya sudah sekian puluh tahun,” ucap Rudy.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Kalimantan Timur itu mendukung rencana penutupan sementara waktu jembatan tersebut demi mengurangi potensi adanya korban jiwa.
“Jadi, jangan sampai menimbulkan adanya korban jiwa,” pintanya.
Dilansir dari Wikipedia, Jembatan Mahakam atau Jembatan Mahkota (Mahakam Kota) I adalah jembatan rangka baja sepanjang 400 meter, lebar 10 meter, dan tinggi 5 meter yang dibangun mulai 1983 hingga 1986 di atas alur Sungai Mahakam, yang menghubungkan kawasan Samarinda kota dengan wilayah Kecamatan Samarinda Seberang.
Jembatan Mahakam dimulai persiapan pembangunannya pada 13 April 1982 saat Gubernur Kalimantan Timur Ery Supardjan dan Menteri Pekerjaan Umum Purnomosidi mengikuti tim survei lokasi jembatan Mahakam.
Kemudian, pada 6 Oktober 1983 Gubernur Kalimantan Timur Soewandi dan Kepala Bappeda Kalimantan Timur Anwar Hanani melaksanakan pemancangan tiang pertama Jembatan Mahakam, menandai dimulainya pembangunan jembatan besar yang melintasi sungai Mahakam. Berikutnya, pada 4 Oktober 1985 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur Soentoro bersama Pimpinan Proyek Tatang Hendarman dan Kepala Bidang Bina Marga Abu Bakar Chered melaksanakan pemasangan baut terakhir yang menandai akan segera diselesaikannya pembangunan jembatan.
Akhirnya, pada 2 Agustus 1986 Presiden Soeharto didampingi Gubernur Soewandi dan Menteri Pekerjaaan Umum Suyono Sosrodarsono meresmikan Jembatan Mahakam.