
Insitekaltim,Samarinda – Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan pertama tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai angka yang mengesankan.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp208,15 triliun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp139,02 triliun.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan pertama tahun 2024 mencapai 7,26 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.
“Ekonomi Provinsi Kaltim Triwulan I-2024 terhadap Triwulan I-2023 tumbuh sebesar 7,26 persen (y-on-y),” ungkap Yusniar Juliana, Selasa (14/5/2024).
Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 17,44 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 18,12 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim juga terjadi secara positif terhadap triwulan sebelumnya, dengan pertumbuhan sebesar 0,16 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,06 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran LNPRT mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 4,37 persen.
Yusniar menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif juga terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan. Kaltim sendiri menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan, mencapai 48,12 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2024 secara y-on-y yang positif terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan,” tutur Yusniar.
Dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, enam belas lapangan usaha memberikan kontribusi positif. lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi yang terbesar dengan kontribusi sebesar 4,79 persen, diikuti oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 1,04 persen, dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,39 persen.
Namun, terdapat satu lapangan usaha yang memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu lapangan usaha industri pengolahan dengan kontribusi negatif sebesar 0,13 persen.
Meskipun demikian, struktur perekonomian Kaltim masih belum mengalami perubahan yang signifikan. Lima lapangan usaha dominan masih tetap memegang peranan besar, yaitu pertambangan dan penggalian (39,57 persen), industri pengolahan (18,40 persen), konstruksi (11,46 persen), pertanian, kehutanan dan perikanan (8,51 persen) serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (6,79 persen).
Dengan pertumbuhan yang stabil dan kontribusi yang signifikan dari sektor-sektor utama, perekonomian Bumi Etam terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat di masa mendatang.